Responsive Ad Slot

Latest

Sports

Gossip

Covered

Blogger Reporter dan Gogobli.com Gelar Pelatihan "Dubbing & Voice Over" bersama Kak Agus Nurhasan

Posted on Senin, 21 Agustus 2017 Tidak ada komentar

Senin, 21 Agustus 2017



“Hani, Ini beneran yang jadi Suneo dan Pria Bertopi Kuning di kartun Curiose George?” tanya saya ke Hanisah Sukmawati, salah satu admin saat menyodorkan profile Kak Agus Nurhasan untuk menjadi narasumber pelatihan.
“Iya, beneran, mas” jawab Hani sambil tertawa.

Ya, saya memang agak kaget. Sebagai generasi film boneka Si Unyil-- gambaran saya tentang sosok pengisi suara dibelakang sebuah film biasanya tidak jauh berbeda dengan tokoh yang disulih suarakan. Misalnya tokoh pak Raden, ya sosok non bonekanya juga berkumis tebal dan bersuara berat. Pak Ogah pun tidak jauh berbeda. Saat berupa boneka mau pun aslinya, sama-sama botaknya.

Bahkan tahun 2016 yang lalu, saat pembuatan film animasi “Moana”, pengisi suara Moana dan Maui pun tidak jauh berbeda. Auli'i Cravalho sangat mirip sosok Moana dan Dwayne Douglas Johnson alias The Rock pun tak jauh berbeda dengan gambaran sosok Maui yang kekar dan bertatto.

“Loh, dubber yang profesional dan sukses malah harus begitu, mas. Tidak mesti menyesuaikan fisik dubber dengan tokohnya.” jelas Hani sambil tetap menahan tawa.

Ya, akhirnya saya pun sepakat. Inhouse Training BRid (Blogger Reporter Indonesia) kali ini diputuskan untuk mengangkat tema “Dubbing dan Voice Over” saja.

Penulis (Hazmi Srondol) dan Kak Agus sang Dubber
Banyak alasan yang membuat kami mendahulukan tematik ini. Dari sisi perkembangan dunia digital, khususnya Vlogging yang juga merupakan bagian dari dunia blogging pun sudah sangat mendesak untuk dilakukan pelatihan ini. Saya mempunyai pengalaman saat vlogging dan hasil suaranya berantakan karena noise dari lingkungan shooting sangat buruk. Bulu-bulu peredam mic kamera kurang berhasil berkerja.

Alhasil, saya pun saat itu harus membuang suara asli kamera dan diisi suara dubbing sendiri. Agak kerepotan memang saat itu. Tekniknya masih otodidak dan asal-asalan,

Dari sisi karir pun sangat menggiurkan. Menurut kak Agus Nurhasan, di Indonesia paling banyak hanya sekitar 100 dubber profesional--padahal kebutuhan jauh lebih banyak. Ada ratusan film kartun dan sinetron luar negeri yang terus masuk dan berdatangan.

Sampai-sampai, saat kak Agus memberikan file presentasi-- terdapat video tentang Hana Bahagiana yang sampai menyulih suara 3 karakter sekaligus dalam satu film. Walah!

Akhirnya, dengan rasa keingin tahuan yang besar ini-- acara #InhouseTrainingBRID pun digelar. Acara yang bertempat di Wisma RIAT, Cawang, Jakarta Barat tepat pada tanggal 12 Agustus 2017 ini pun di mulai dengan sambutan dari ibu Amy Atmanto. Designer kondang sekaligus pendiri Yayasan RIAT (Rumah Internet Atmanto) dan salah satu sponsor acara.

“Kami dari Yayasan RIAT selalu menyambut baik kegiatan Blogger Reporter Indonesia sebagai wadah untuk menyalurkan minat terhadap jurnalistik dalam kapasitas sebagai blogger. Teruslah berkarya dan jangan lupa untuk selalu memperdalam karya jurnalistik yang lebih dalam. Bisa belajar pada ahlinya maupun otodidak.”

Sambutan Ibu Amy Atmanto , ketua Yayasan RIAT (Rumah Internet Atmanto)
“Yayasan RIAT mewadahi edukasi dalam dunia literasi dan TIK bagi para penyandang tunanetra. Bagi siapapun kami membuka kerja sama dan kolaborasi untuk mencapai tujuan untuk kebaikan bersama.”

Setelah itu, acara acara yang dinanti-nantikan pun datang. Kak Agus Nurhasan, dubber profesional yang mempunyai jam terbang sangat tinggi ini pun berbagi ilmunya. Ditemani oleh Admin Brid Hani-- pelatihan bergaya talk show ini pun dimulai.

Profil Kak Agus dalam dunia dubber pun dipaparkan. Wah, banyak sekali. Berikut list film animasi yang pernah dan masih disulih suarakan oleh kak Agus:

- Pria Bertopi Kuning (Curious George)
- Suneo (Doraemon | 2006-2008)
- Fujiwara Sai (Hikaru No Go)
- Dark (DN Angle)
- Narator NatGeo
- VO Advertorial
- etc

Nah, makin menarik-- pelatihan ini bukan hanya diisi paparan lisan saja. Namun terdapat latihan fisik dan prakteknya.

Paling membingungkan adalah saat latihan olah nafas. Saat latihan, nafas ditarik, ditahan di perut lalu dikeluarkan sampai kempis. Dilakukan berulang-ulang seperti sedang latihan silat tenaga dalam. Hanya pas pelaksanaan teknis, cara nafasnya terbalik. Saat mengeluarkan suara, agar “power” nya lebih kuat maka nafas digelembungkan di perut.

Kak Agus mengajarkan olah nafas


Sempat kagok karena biasanya saat mengucapkan kata, nafas diperut biasa dihabiskan. Nah, saking penasarannya, apakah tehnik ini serius atau tidak-- saat sesi santai, Hani yang juga berprofesi sebagai dubber di televisi swasta menunjukan saat perutnya menggelembung di depan rekan-rekan blogger. Saya rasa, semua rekan blogger terkejut dan melongo. Saya pun yang mendadak melihat gelembung udara di perut hani pun begitu. Wow…

Saat paling memalukan adalah saat praktek menjadi dubber. Saya mendapat bagian sebagai pak Joko yang kepengin kawin lagi. Hadeh. Direkam dan di share pula oleh teh Ani Berta. Terpaksa pakai jurus muka badak agar tidak terlalu malu. Hihihi…

Akhirnya, sesi pelatihan pun usai. Ditutup dengan bagi bagi hadiah dan goody bag.

Untuk hadiah live tweet, pihak sponsor Pilo-Pilo memberikan beberapa bantal untuk pemenang lomba. Bantalnya edisi khusus, yaitu berlogo “Blogger Reporter Indonesia”. Sebagai founder, saya naksir berat bantal ini. Mesti beli secepatnya, soalnya produk sponsor sudah jadi milik pemenang lomba. Hehehe…

Nah terakhir, sebelum pulang para peserta mendapatkan goody bag yang sangat menarik dan berharga. Seperangkat produk kecantikan dan kesehatan yang di support oleh situs e-commerce Gogobli.com lengkap dalam satu bag nya.

Gogobli.com sendiri adalah Toko online yang bergerak di lingkup kesehatan dan kecantikan. Berdiri sejak tahun 2011 dan kami dipercaya di seluruh indonesia sebagai pilihan utama dan terpercaya dalam berbelanja online. Khususnya dalam produk kesehatan dan kecantikan.

goody bag dari Gogobli.com


Gogobli.com hanya menjual produk dengan merk dan reputasi yang baik dan yang paling penting adalah telah terdaftar di Badan pengawasan Obat dan Makanan Indonesia sehingga semua produk yang dibeli di Gogobli aman untuk dikonsumsi dan digunakan. Dimaraknya penipuan online, Gogobli bukan penipu.

Untuk detail isi goody bag, akan saya coba bahas terpisah di artikel lainnya.

Sekian dan selamat menjadi dubber masa depan Indonesia. :D

Penulis,
Hazmi Srondol
Founder of Blogger Reporter Indonesia

Jurus Baru Penjegalan Prabowo: Presidential Threshold 20%

Posted on Kamis, 20 Juli 2017 Tidak ada komentar

Kamis, 20 Juli 2017

"Saya ini taat konstitusi. Saya patuh dengan Undang-undang negara" kata Prabowo di ujung meja makan kediamannya di Bukit Hambalang. Langsung dari mulutnya, langsung pula terdengar dari telinga saya sendiri.

Sebaris kalimat yang menurut saya-- adalah konklusi dari karakter Prabowo dalam dunia politik. Karakter yang tentu saja menjadi panduan langkah dan strategy para kader partainya. Berbanding terbalik dengan fitnah-fitnah yang pernah menimpanya. Kudeta salah satunya.

Karakter taat konstitusi yang secara riil dan konsisten dilakoni semenjak secara resmi buku politik "Kembalikan Indonesia" ditulisnya langsung tahun 2004. Dilanjutkan dengan langkah konstitusional lainnya seperti mendirikan partai politik GERINDRA (Gerakan Indonesia Raya) sebagai jalur yang paling sesuai dengan undang-undang dalam menyalurkan aspirasi dan pandangannya strategis politik, ekonomi dan hal-hal lainnya.

Konsistensi Prabowo yang ternyata bagi lawan politik adalah hal yang sangat berbahaya. Apalagi dalam era "tabrak pagar" ini. Rakyat nusantara yang sejak berabad-abad terdidik dan terbudaya dalam sebuah tatanan kehidupan yang rapi, tertib, teratur, penuh tenggang rasa dan tepo seliro-- apa pun sukunya semakin sadar betapa sosok Prabowo adalah satu-satunya tumpuan untuk mengembalikan kejayaan Indonesia dalam khasanah dan kepribadian asli Nusantara.


Pernah juga, saya mendengar stigma yang ditempelkan kepada Prabowo sebagai sosok ambisius, gila kekuasaan dan lain sebagainya. Namun coba lihat faktanya sekarang--pada hari ini, kamis 20 Juli 2017-- di puncak popularitas dan elektabilitas,  kembali langkah penjegalan Prabowo untuk menjadi Presiden Indonesia terjadi lagi.

"Kokohlah seperti gunung", kata Prabowo di lain kesempatan.

Ya, konsistensi dan integritas taat konstitusi Prabowo membuatnya memang seperti paku bumi. Tak bergeser, tak bergeming. Walau kabut asap berupa issue ditiupkan dengan serangan berbagai media dari segala arah. Gusti Allah mboten sare. Setebal-tebalnya fitnah buatan manusia, surya matahari sekejab menyapu bersih semuanya. Apa yang disampaikan dari hati terdalam Prabowo sampai di hati rakyat Indonesia.

Fitnah tenggelam, lalu cara lain pun digunakan. Kali ini ini jurusnya adalah jurus yang langsung berhadapan dengan inti karakter Prabowo. Taat konstitusi.

Mendadak, muncul wacana penerapan presidential threshold dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019. Digelembungkan menjadi minimal 20 sd 25% dari jumlah persentase hasil pileg 2014. Jika aturan ini "gol". Maka sulit Prabowo untuk maju dalam Pilpres 2014 karena suara partainya sendiri tidak mencukupi.

Pengalaman kemenangan besar Anies Sandi yang mencapai 58% suara rakyat Jakarta sepertinya membuat mereka bergidik. Hasil raupan suara ini jauh lebih besar daripada suara partai Gerindra sendiri. Sepertinya ada yang trauma dan jeri melihat pergerakan arus bawah rakyat Indonesia.

Mereka paham, ketika kabar burung tak mempan, salah satu cara penjegalan terbaik Prabowo adalah dengan mengubah konstitusinya. Karena mereka yakin, ketika konstitusi digubah. Suka tidak suka. Prabowo akan mengikutinya. Karena memang itulah kepribadiannya.

Ditambah sudah pecahnya Koalisi Merah Putih. Ada yang benar-benar keluar koalisi, ada yang setengah hati atau bisa jadi, ada yang sekedar berstrategy. Namun realitanya, penjegalan lewat jalur konstitusi ini sudah semakin dekat dengan hasil yang diharapkan oleh sosok-sosok yang ketakutan dengan Prabowo. Berat rasanya hanya mengandalkan suara Partai Gerindra saja.

Namun, dari sudut hati paling dalam-- saya hanya bisa berdo'a, menitipkan keresahan kepada Allah Yang Maha Kuasa. KehendakNya-lah yang mampu membisikkan ke kalbu para anggota DPR, apa pun partainya agar mereka memutuskan sikapnya dengan jernih. Agar membatalkan perubahan Presidential Threshold 20% tersebut.

Apa mereka tidak ingat visi misi Pilpres 2014 terdahulu? Di saat para tim kampanye berkerja keras me-resume pandangan Prabowo yang dalam bukunya sangat tebal dan dihapal dan dipahaminya luar kepala menjadi beberapa point utama saja, kubu lawan malah pamer tebal-tebalan visi misi yang entah calonnya sendiri mengerti atau tidak dengan file yang diserahkan ke KPU.

Itu baru soal mengerti atau tidak. Kalau ditanyakan kembali realisasi visi misi? Ya sudahlah, kita tahu sama tahu. Kalau ada penyakit diabetes yang disebabkan janji manis, saya yakin akan ada pasien masal di seluruh penjuru Indonesia. Ya, tho?
Salam Prihatin,

Hazmi Srondol

RIP Luther Kombong dan Kisah Taylor Lokal

Posted on Sabtu, 10 Juni 2017 Tidak ada komentar

Sabtu, 10 Juni 2017


Saat saya mendapat kabar meninggalnya pak Luther Kombong, salah satu anggota DPR dari fraksi Gerindra, dapil Kaltim-- saya sedih sekali.

Walau tidak kenal secara pribadi, nama beliau pernah dengan sengaja ku googling. Dari cara berpakaian beliau, saya tahu benar beliau sosok yg nasionalis.
Kalau ada yang bertanya, "kenapa bisa begitu?"

Ya, setelan jas dan blazernya memakai motif yang tidak lazim. Saya yakin betul itu bukan beli jadi di toko ala-ala kapitalis, tetapi dijahit di taylor. Bahan nya pasti ngubek2 mencari kain meteran yang modelnya sesuai hatinya. 

Banyak persepsi yang salah mengenai jas dan blazer ini. Kesannya tidak merakyat. Coba deh sesekali main ke buyung-buyung atau Aa-aa Taylor.

Bakal banyak yg terkejut kalau setelan jas komplit dengan bahan lokal buatan cimahi/solo harganya sama atau bahkan lebih murah drpd baju jadi yang branded.

Bahkan kalau mau kita perhatikan, penjahit-penjahit jas ini rata2 sudah tua. Kadang kala saya khawatir generasi penerusnya tidak ada lagi karena anak sekarang lebih suka baju batik jadi atau jeans pabrikan bermerk.

Bahkan sempat saya sempat berkaca-kaca ketika sowan ke buyung-buyung, penjahit minang langganan saya yang berulang kali mengucapkan banyak terima kasih masih mau menjahit jas/blazer aneka warna. 

Masih mau keluarkan ongkos jasa jahit yang memang lebih tinggi daripada harga bahan lokalnya.

Beliau bilang, "kalau gak ada anak muda seperti kamu. Kami-kami ini pasti sudah jadi tukang permak levis keliling..."

Selamat jalan pak Kombong, tetap jaya taylor lokal Indonesia.

Hazmi Srondol

Deklarasi Nahdatul Ulama tentang HUBUNGAN PANCASILA dan ISLAM Tahun 1983

Posted on Sabtu, 03 Juni 2017 Tidak ada komentar

Sabtu, 03 Juni 2017



DEKLARASI NAHDATUL ULAMA TENTANG HUBUNGAN PANCASILA DAN ISLAM TH.1983

Mendadak saya teringat saat masa-masa penataran dan lomba cerdas cermat P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).

Saat itu, beberapa hal mengenai Pancasila-- baik dari konsep dan rumusan awal, design gambar, fungsi dan kedudukan, serta pengesahannya format akhir seperti menjadi makanan pokok yang harus dihapal, dipahami serta dituntut untuk mampu mengamalkannya.

Namun untuk kali ini, saya sedang tidak membahas mengenai perjanjian luhur pendiri bangsa ini beserta penjabarannya.


Saya lebih tertarik untuk menyimak hal yang sempat terlewatkan, yaitu tentang hubungan Pancasila dan Islam berdasarkan hasil musyawarah nasional alim dan ulama dari Nahdatul Ulama yang diselenggarakan di Situbondo, Jawa Timur tahun 1983.

Padahal lembar deklarasi ini sangat penting. Isi dan esensinya seharusnya sudah menjadi pandangan yang final. Tidak perlu ada perdebatan mengenai Pancasila dan Islam lagi.



Lembar yang saya terima dari sahabat via grup WA masih berupa tulisan berbahasa Indonesia dengan huruf Arab Pegon. Untuk mempermudah membacanya, berikut saya ketik ulang hasil konversi dalam huruf latinnya:

BISMILLAHHIRAHMAN NIRRAHIM

PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawarahan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

DEKLARASI

Tentang hubungan Pancasila dan Islam
1. Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Indonesia bukanlah agama, tidak dapat dipergunakan untuk menggantikan kedudukan agama.
2. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai dasar Negara Republik Indonesia menurut pasal 29 ayat (1) Undang-undang Dasar 1945yang menjiwai sila-sila yang lain mencerminkan tauhid menurut keimanan dalam Islam.
3. Bagi Nahdatul Ulama, aqil dan syari'ah, meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antara manusia.
4. Penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syari'at agamanya.
5. Sebagai konsekuensi dari sikap di atas, Nahdatul Ulama berkewajiban mengamankan pengertian yang benar tentang Pancasila dan pengamalannya yang murni dan konsekuen oleh semua pihak.

Situbondo, 12 Rabiul Awal 1404 H
       21 Desember 1983 M

Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdatul Ulama

***

Salam Indonesia Raya,
Hazmi Srondol

Selingkuh, antara Libido atau Cinta

Posted on Jumat, 26 Mei 2017 Tidak ada komentar

Jumat, 26 Mei 2017


Malem jumat begini mendadak saya teringat kata-kata sohib saya, seorang wartawati senior yg dulu pegang banyak majalah fashion dan gaya hidup.

Doi pernah wanti-wanti, "Mas Srondol, hati-hati ketika masuk usia 30-40 an. Harus bisa bedakan mana itu libido dan mana itu perasaan".

Pesan yang ternyata sangat berarti bagi saya pribadi dalam mengarungi dunia pergaulan di Jakarta ini.
Ya, banyak kejadian disekitar saya yang menjadi bukti gagalnya mereka (boro-boro menangangi) membedakan dua hal ini. Tidak perduli pria atau wanita, miskin kaya, berpendidikan tinggi atau sekedar wajib belajar, introvert atau aktif di komunitas.

Saking parahnya, banyak kawan meninggalkan anak istri atau istri kabur meninggalkan rumahnya. Libido sesaat yang menghancurkan seluruh kehidupannya.



Nah, ada tips menarik dari sohib untuk menghadapi situasi seperti ini. Ya, memang sulit menjadi "holyman" di gemerlap ibukota. Doi bilang, "Mas Srondol, ingat! Boleh nakal tapi jangan bejad".
Tampak sepele memang, antara "nakal" atau "bejad".

Tapi percayalah, akan sangat sulit membedakan jika kita sendiri masuk dalam lingkaran dan waktu ini. Istilahnya, buat cowok masuk area "Cakung" atau cuaca mendukung dan cewek terjebak ke-nyaman-an rayuan.

Cuman yang jelas, keduanya merugikan walau berbeda level. Untuk cowok, nakal mungkin sekedar menghasilkan masalah dijewer istri, kalau bejad-- maaf. Akan menghasilkan ke-sial-an. Apalagi bejad yang sampai mendepak anak istri yang tak bersalah. Atau bahkan ditambah dengan menyalahkan pasangan dengan alasan dicari-cari.

Dan kesialan model begitu, biasanya akan menular. Menular ke tetangga, teman sekitar atau bahkan kelompok kita berinteraksi.

Kalau saya, jika ketemu orang seperti ini dalam ring pergaulan. Mending saya menjauh. Bila perlu tinggalkan. Ngeri.

Selamat malam jumat.
Hazmi Srondol

Pangeran Arab dan Bantahan Teori Bumi Datar

Posted on Senin, 08 Mei 2017 Tidak ada komentar

Senin, 08 Mei 2017

Sewaktu kecil, saya tidak berminat menjadi seperti pangeran-pangeran di komik-komik. Apalagi semakin agak besar--saya semakin tahu kalau pangeran di Jawa saja, semenjak akhil baliq sudah harus disapih dari keluarga bear dan dimasukan ke Kesatrian. Salah satu alasannya biar nggak "mbok-mbok'en".

Ditambah baca statement dari seorang pangeran luar negeri yang sampai mengatakan "menjadi pangeran itu seperti kutukan". Hidupnya berat, terbatas dan serba diatur protokoler. Alasan tanggung jawab besar kerajaan dimasa depan selalu menjadi alasannya. Bahkan ndusel-ndusel ibunya saat mau nonton TV pun nggak bisa. 

Namun gara-gara mbanyak video youtube soal teori bumi datar, saya menarik diri dari penolakan minat jadi pangeran ini.

Ya, saya mendadak pengen jadi pangeran. Soalnya dengan kekauatan finansial plus akademisnya-- Pangeran Sultan bin Salman bin Abdulaziz Al Saud puta Raja Salman bisa pergi ke luar angkasa dengan pesawat Discovery. Peluncuran pesawat ini tanggal 17 Juni 1985 di Kennedy Space Center’s Launch Complex 3.

Jadi ketika saya dan teman-teman telko lainnya memble dower menjelasakan secara teknis bagaiamana bentuk satelit di bumi, cara monitor dan kontrolnya biar gak geser kanan kiri dari orbit dan lain sebagainya sebagai bukti bawa bumi tidak datar. Itu pun kalau oteq mereka nyangkut. Kalau nggak ya tambah dower memblenya.

E, Pangeran Sultan mungkin cuman mbatin "Nggak usah sotoy kalau bumi itu datar. Saya dah liat bumi dari luar angkasa..."

Dan saya, juga pengen mbatin kayak begitu.

[Hazmi Srondol]

Balap Hotwheels dan Tumbuhnya Sifat Gentleman Anak Lelaki

Posted on Minggu, 07 Mei 2017 Tidak ada komentar

Minggu, 07 Mei 2017

"Jadi skenarionya, aku mainkan yang pasti kalah dulu--baru terakhir jagoannya, pak. Biar keren menangnya. Dramatis" kata Thole saat jelang balapan prosotan mobil hotwheels itu dimulai.

Sebagai bapak, saya mangut-mangut saja. Idem-in ajalah. Toh ini area permainan anak-anak.

Ya, dalam lomba kali ini-- ia mendaftarkan 3 namanya. Thole 1.0, Thole 2.0 dan Thole 3.0 sesuai batasan maksimum jumlah mobil yang didaftarkan.

Untung saja, lagi diskon besar sehingga modal membeli 6 mobil tidak terlalu mengoyak celengannya.

Benar. Pada mobil pertama dan kedua-- mobil jenis muscle car amerika ini memang bukan tipe untuk kompetisi seperti jenis Vendeta, Parodox dan lain sebagainya ini. Walau kalah, dia cukup senang menlihat mobilnya begulingan keluar dari trek. Miriplah dengan Dominic Toretto di seri FF1.

Yang paling mendebarkan tentu saat masuk skenario lombanya. Kebetulan, sesi penyisihan ini ada dua kali balap. Yang pertama kalah dan kedua alhamdulillah menang.

Hanya saja, dibutuhkan satu balap penentuan.

Bapaknya tegang, anaknya apalagi. Dan ternyata, skenario gagal total. Sesi penentian ini Thole kalah.

Sempat beberapa detik bapaknya melirik air muka anak terbesarnya ini. Ada wajah kecewa. Pahamlah saya atas perasaannya.

Hanya saja, mendadak bapaknya terkejut. Mas Thole menghampiri lawannya.

TOS!

"Selamat atas kemenangannya, bro!" Katanya dengan senyum lebar. Lawan tandingnya pun begitu. Ternyata, lawannya ini kakak kelasnya di sekolah.

Usai merapikan box mobil prosotan, sembari pulang bapaknya bertanya.

"Nggak papa kalah tuh, mas?"

"Nggak papa. Saya pas futsal sering menang kok. Sesekali kalah ya biasa." Jawabnya santai.

"Oh. Emang sering menang dimana, mas?"

"Lah, taekwondo aku jarang kalah pak. Sama kakak kelas juga jarang kalah. Malah kayaknya nggak pernah deh..."

Yayaya, kutepuk pundaknya kali ini. Bangga bener bapakmu ini. Bukan soal kalah menangnya, sih. Soal sikap "gentlement" yang tampak subur tumbuh dalam jiwanya.

*Bungah.

Oleh: Hazmi Srondol

Antara 'Busa' Salju Jakarta dan Jepang

Posted on Sabtu, 06 Mei 2017 Tidak ada komentar

Sabtu, 06 Mei 2017

Saya rasa, mimpi hampir semua orang yang lahir dan besar di daerah tropis adalah melihat salju. Demikian pula saya.

Nah, saking pengennya-- duluuuuu banget, saat ke Jepang bersama kakang Triyono, kami nekad pergi ke Gunung Fujiyama.

Dalam perjalanan, saya berdebat soal benda putih di samping kanan kiri jalan menuju gunung. "Itu salju, Ndol", kata kang Tri yakin.

"Nggak ah, kang. Itu kayaknya cuman busa. foam lah. Namanya tempat wisata. ya, biar seneng wisatawannya" jawabku mantab.




Kang Tri terdiam. Apalagi kutambahin tentang cuaa dalam bis yang tetap hangat. Kang Tri terdiam.

Namun anehnya, kok semakin lama, tumpukan yang kusebut "busa" itu semakin banyak dan padat. Hingga akhirnya pas turun bus, baru kerasa sangat dingin dengan hamparan dataran gunung yang putih.

Setelah kugengam. ealah.

"Busa gundulmu, Ndol" kata Kang Tri ngakak.

Aku pun jadi ngakak. Mengaku kalah namun tetap senang. Inilah salju pertama yang kurasakan.

"Horeeee...! KIta nyamain rekor Faizal! Juooozz!" kataku bersorak-sorak.

"Eh, jangan seneng dulu" katanya mendadak dengan wajah serius.

"Emang kenapa?" kataku penasaran

"SI Faizal baru kirim foto, dia dah hujan-hujanan salju. Kita baru salju abadi. Jauh, ndol"

Gubrak. Kami pun terdiam bareng. Senengnya cuman sesaat. Masih kalah telak dibanding sohib yang satunya itu. Siyal. Hahahha...

Hutang yang baru beberapa tahun kemudian baru bisa terbalaskan saat di Stuttgart, Germany.





Nah, inti dari cerita ini adalah: Saya menebak lagi, salju yang turun di Jakarta barusan itu adalah busa. Serius deh itu busa. soalnya diinjak ban mobil, terlihat gelembung busanya. Bukan kayak salju yang terinjak ada bekas tapak ban-nya.

hehehe...

oleh: Hazmi Srondol

Review Film "Surau dan Silek". Sempurna!

Posted on Sabtu, 29 April 2017 Tidak ada komentar

Sabtu, 29 April 2017

Satu kata: SEMPURNA !

Ya, kali ini harus berani memberikan nilai 10 (satu nol koma nol nol), seperti hal-nya guru SD saya dulu juga berani memberi angka serupa di STTB saya untuk mata pelajaran sejarah.

Hampir semua sisi film ini sulit mencari celah kekurangannya. Dari cerita, teknik sinematografi, pemain, setting film, wardrop dan lain sebagainya.

Bayangkan saja, baru kali ini saya menonton film yang sepanjang pemutarannya membuat mata saya tergenang-genang sekaligus bibir tersenyum geli.

Saya rasa, penonton lain yang memadari studio malam itu (28/4/2017) pun merasakan hal yang sama. terbukti sayup-sayup terdengar suara cekikikan halus. Filsafat dasar budaya minang "SHOLAT, SHOLAWAT dan SILAT" mampu di urai dengan sederhana namun tepat esensi.

Ada kutipan yang langsung membuat saya terdiam. Seakan menjawab pertanyaan panjang perihal berbagai macam aliran beladiri yang pernah saya pelajari.


Benar, "Lahir Silat mencari kawan, Bathin silat mencari Tuhan". Tidaklah perlu mencari jenis beladiri apa yang terbaik, jikalau hanya beladiri yang dipelajari hanya menjadi alat pembunuh tanpa pembentukan karakter diri dan bathiniah untuk semakin dekat kepada sang Pencipta.

Kemudian, para pemeran ciliknya pun diluar dugaan, bermain apik--sangat apik malah. Dengan gaya yang natural dan tidak lebay. baju yang dipakai pun khas anak-anak. Tidak terlihat kaos baru ala acara televisi. Bahkan sosok Adil, Kurip, Dayat dan Rani tampak hidup dan hampir-hampir menenggelamkan nama besar para pemeran dewasanya. Entah bagaimana dulu audisinya.

Sisi sinematrogafi, walau minim animasi -- penggunaan alat-alat juga pas. tidak over. Kamera-kamera utama maupun drone juga mampu mencapture keindahan alam Minang yang asli. Color grading yang sangat pas pas pas! Lighting tidak kebanting.

Bahkan rumah-rumah Minang tua dan baru tampak asri dan teduh. Sound engineeringnya juga hebat. Suara hembusan angin, langkah kaki hingga percikan air mengalir serta dialog berbahasa minangnya semakin membuat saya serasa bener-benar merasa sedang berada di daerah ini.



Film selesai pun, bukan berarti usai sudah diskusi. Anak kami pun langsung memberi sebuah pertanyaan yang tepat ke jantung ibuknya, "Ibuk termasuk 'merantau cino' nggak?". Ya, tersebut istilah 'merantau cino' dalam film ini. Istilah merujuk kepada orang minang yang merantau tapi tak pernah pulang-pulang.

Ibuknya terdiam. Akhirnya bapaknya yang membantu jawab. "Tidak, mas. Biar bapakmu Jawa, tapi kelak bapak pun siap menemani jika memang Ibuk harus kembali ke Minang dimasa tua. Bapak juga Ikhlas kalau kamu dididik dengan cara Minang seperti ini."

Selamat menonton.

Hazmi Srondol



Menguak Misteri Meriam Cetbang dan Metalurgi Keris Majapahit

Posted on Minggu, 23 April 2017 Tidak ada komentar

Minggu, 23 April 2017



Setahun yang lalu, saat jalan-jalan di Kuala Lumpur bersama keluarga--betapa terkejutnya saya melihat salah satu baliho di pinggir jalan raya disana. Saya tidak hapal betul, jalan apakah itu--seingat saya, arah ke bandara KLIA dari pusat kota.

Baliho itu terdapat gambar closed up Sultan atau pejabat kerajaan yang sedang mencium keris dengan backround warna kuning.

Mendadak saya sungguh iri dan khawatir. Iri karena masyarakat Malaysia tidak ada yang takut dengan gambar tersebut. Malah sepertinya bangga. Bahkan banyak media Malaysia yang mengunggah foto Raja yang sedang mengucup keris tersebut pada berita yang berbeda.

Sedangkan di sini, ditanah kelahiran keris-- ketika saya coba mengunggah foto saya dengan keris Nogososro, reaksinya menyedihkan. Ada yang langsung istghfar dengan nada berbau tuduhan bahwa saya telah melakukan dosa besar yaitu syirik.

Dengan reaksi-reaksi tersebut, tentu saya khawatir-- bisa jadi kelak, senjata khas nusantara ini akan hilang dari tanah nya sendiri dan menjadi kebanggan negara tetangga yang lambang negaranya mereka pun terdapat gambar kerisnya.

Padahal, cobalah kita sejenak meluangkan waktu untuk riset budaya dan teknologi. Betapa kita akan terkejut dengan kedasyatan teknologi persenjataan leluhur kita.

Contohnya meriam dan keris peninggalan kerajaan Majapahit.

Meriam yang dalam beberapa bulan ini heboh ditemukan di berbagai negara, Australia termasuk salah satunya. Bahkan meriam Majapahit yang lazim disebut 'cetbang' ini, bisa mematahkan pendapat bahwa bangsa kita adalah bangsa kuno dan terbelakang.

Pasalnya, meriam cetbang Majapahit ini ternyata beberapa langkah lebih maju dari meriam peninggalan Portugis dan VOC. Jikalau meriam luar ini sistemnya masih seperti senapan flintcock (musket) dimana untuk menggunakannya, mesti diisi mesiu, dipadatkan lalu baru diisi proyektil nya. Untuk sekali tembak, butuh proses lama untuk pengisian mesiunya.

Berbeda dengan meriam cetbang Majapahit. Sistemnya sudah memakai shell (selongsong) metalik, lengkap dengan proyektilnya. Pengisian mesiu dan proyektil dilakukan secara terpisah. Sehingga untuk menggunakannya berulang, tinggal mengganti selongsong tersebut.

Ukurannya pun beraneka macam. Dari yang kecil sepanjang 1 meter, fungsinya mirip bazooka atau bedil yang digunakan oleh satu prajurit Majapahit. Sedangkan yang besar, 3 meteran-- dipasang pada benteng atau kapal-kapal Majapahit.

Untuk meriam jenis ini, saya sedang menunggu proses uji coba penggunaanya dan direncakanan akan direkam video di channel Vlog saya di Youtube.

Jika berhasil, meriam buatan abad ke 12 ini bisa membatalkan hak pantent Colt, ltd, sebuah perusahaan senjata Amerika yang telah mendaftarkan temuan sistem peluru berselongsong metal pada abad 18-19 pada lembaga Patent Amerika. Hak paten ini pun digunakan oleh Smith & Wilson dalam pengembangan pistol revolvernya yang mendunia ini.

Padahal, sistem peluru tersebut sudah ada 6 abad sebelumnya. ya, di meriam cetbang tersebut.
Kemudian soal keris, ada yang menarik dari tipikal keris-keris Majapahit ini. Yaitu kekerasan materialnya. Keris-keris buatan empu zaman ini sangat keras, mampu menembus besi atau baja. Sempat teknologi metalurgi ini hilang dan muncul kembali saat era kerajaan Pajang atau Kertasura. Sering masyarakat Jawa menyebutnya dengan keris jenis Brojoguno. Hanya saja, teknik ini kembali hilang lagi.

Terakhir saya dengar, teknologi keris Majapahit inilah yang sempat diadopsi oleh peluru meriam TIGR, panzer Jerman pada era perang dunia kedua. Tak heran, selain teknologi blitzkrieg nya yang jitu, kualitas peluru meriamnya juga dasyat. Mampu menembus dan merontokkan tank lawan dengan mudah.



Nah, sekarang. Terserah saudara saudari semua. Terus riset dan pelihara aset budaya bangsa atau lupakan dan biarkan negara tetangga untuk memilikinya. Toh mereka lebih menerima dan bangga dengan hal ini.

Sedangkan soal ghaib-ghoiban, sudahlah-- ini bonus belaka. itu pun jika memang benar ada. Kalau pun ada, mau ngikut ngintil mahluk ghoibnya, ya silahkan saja. Asal nggak ngasih gaji, makan siang atau uang rokoknya. Urus sendiri kebutuhan masing-masing.

Rahayu dan tetap Merdeka!

Hazmi Srondol

Begini Cara Melawan Tim Cyber HOAX Buatan Jambaner

Posted on Selasa, 18 April 2017 Tidak ada komentar

Selasa, 18 April 2017


Oleh: Hazmi Srondol

Semalam saya sedikit kaget saat salah satu Jambaner akut komentar disalah satu status facebook. Kesan komentaranya masih sama, menganggap pendapat, informasi dan opini dari saya atau semua kubu Prabowo dan AniesSandi adalah hoax.

Padahal jelas-jelas sumber hoax dari mereka sendiri. Pilpres 2014 dan Pilkada DKI 2017 adalah bukti-bukti nyatanya.  Nah, Lucunya--mereka pula yang menginisiasi adanya gerakan anti hoax.

Entah memang karena kebodohannya, ketidaktahuannya atau memang ia memaksakan diri untuk untuk terus membela junjungannya walau sudah jelas-jelas salah (kadung) dukung dan akan kalah di Pilkada DKI 2017 besok.

Ok, saya akan coba jelaskan bagaimana teknis pabrik hoax mereka berkerja di paparan kali ini. Silahkan luangkan waktu sejenak, agak panjang soalnya dan boleh sambil menonton/mendengarkan video "BENANG MERAH TV ONE - SIASAT PENYEBAR INFO SESAT (24/11/2016)" yang saya unggah beserta tulisan ini.





Begini, sebagai salah satu penulis (blogger) saya pernah khawatir dengan perkembangan dunia blogging selama ini. Kebetulan, saya berkerja di dunia telekomunikasi dan internet--lebih lama dari platform blogging dan social media itu lahir.

Kekhawatiran saya saat itu, ada sebuah "algoritma" dari sistem blogging dan SEO nya yang akan menjadi sejenis alat "perception injection" kelas bom atom apabila digabungkan dengan teknik internet marketers dengan support biaya yang besar.

Ketakutan saya ini pun terbukti, yaitu saat akun facebook pribadi saya yang dahulu bernama "Hazmi Srondol" mendadak mati selama 2 minggu saat jelang Pilpres 2014. Ini pertanda aksi RAS (report as spam) dengan BOT engine ala anak-anak IM sudah berkerja di kubu sebelah. Ini juga terjadi pada akun-akun kontra tokoh branding. Kubu mereka sih aman-aman saja, bahkan mungkin sedang tertawa-tawa.

Sehingga saat itu, saya harus repot-repot membuat pages (halaman) khusus untuk menjaga nama "srondol" yang belasan tahun saya bangun. Karena saya paham, ketika verifikasi ulang--pasti facebook hanya akan menampilkan nama akun sesuai nama asli sesuai ID.

Dari situlah, sebagai blogger-- saya yang selama ini lebih banyak (70%) membuat konten baik tulisan atau video, 15% SEO dan 15% sisanya baru mempelajari Internet Marketing (IM), harus merubah konsep. Setidaknya 50:50 atau dalam bidang politik 60% lebih banyak di IM. Tidak ada pilihan lain, hanya inilah cara menjaga bangsa dan negara ini dari potensi bahaya hadirnya pemimpin produk manipulasi branding media saja. Bukan kemampuan dan keahliannya yang nyata.

Nah pertanyaan dasarnya, bagaimana konsep manipulasi branding ini berkerja dan bagaimana menangkalnya?

Pertama-tama, harus dipahami bahwa di era digital ini--telah muncul istilah GEN X dan GEN Y.

GEN X adalah generasi era industri, berumur antara 36 keatas. Generasi ini lahir dan dibesarkan dengan asupan informasi berupa alat fisik seperti koran, spanduk, selebaran kertas dan sejenisnya. Menurut data BPS terakhir, untuk DKI Jakarta-- terdapat 42% penduduknya adalah GEN X dalam daftar DPT-nya.

Sedangkan GEN Y adalah generasi berusia 17 sd 35 tahun, generasi yang dibesarkan oleh asupan informasi elektronik. Dari TV, radio, internet dan turunannya seperti media digital seperti website, blog, online games, chat dan social media. Komposisi generasi ini di DPT DKI 2017 adalah 58%.

Bagaimana dengan GEN Z? Apakah ada? Ada! Generasi ini adalah generasi usia 1 sd 16 tahun. Generasi robotik. Generasi yang bisa membuat GEN X seperti saya ini terkagum-kagum. Bayangkan saja, board robotik Arduino yang di era saya adalah mainan para mahasiswa teknik menjelang wisuda, di generasi ini seperti sekedar permainan balap Tamiya rakitan saja. Bahkan saya pernah mendengarkan percakapan anak saya dengan kawan-kawannnya perihal robot Meccanoid yang di setting dengan LIM programing. Ckckck...

Kembali ke soal GEN X dan GEN Y-- bayangkan saja, jika dalam sistem demokrasi one man one vote ini, jika mampu meraup dukungan 50% dari GEN X melalui sistem kampanye konvensional dan 75% suara GEN Y. Anda tinggal menunggu pelantikan saja. Apalagi biaya kampanye digital untuk GEN Y tidak sampai 30% dari biaya kampanye konvensional.

Pertanyaan kawan-kawan lagi, apa manfaat dan fungsi penguasaan teknik gabungan Blogging, SEO dan IM ini? Teknik yang sekarang saya sebut "Cyber Media Engineering" (CME) atau rekayasa media siber.

Dari yang saya pelajari, perhatikan dan perdalam teknik CME yang dilakukan oleh kubu sebelah, penguasaan CME menghasilkan dan bertujuan untuk tiga hal pokok:

A. Manipulasi Branding
B. Pemenangan Opini
C. Legitimasi

Penjelasannya sebagai berikut, merujuk pada statement "mistery guest" (MG) acara Benang Merah TVone:

A.MANIPULASI BRANDING

Dengan sistem CME ini, sosok yang kita ambil saja contohnya orang gila jalanan bisa dibuat seakan-akan malaikat. Dalam acara tersebut, sang MG menyebutkan bahwa tugas tim mereka adalah bagaimana membuat "CACING JADI NAGA dan NAGA MENJADI CACING". Bisa loh, orang gila dibuat lebih hebat daripada profesor hanya dengan memenagkan opini bahwa orang gila yang bisa memanjat pohon kelapa lebig hebat daripada profesor yang mungkin seumur hidup belum pernah memanjat pohon tersebut.

Penjabaran lain silahkan olah sendiri. Sekalian cek siapa dan seberapa banyak sosok tenar dadakan lain di era socmed ini.

B. PEMENANGAN OPINI

Kembali sang MG menjelaskan bahwa dengan memenangkan opini, ia bisa melakukan tiga aksi yaitu:

- MENGABARKAN
- MENGABURKAN
- MENGUBURKAN

Ketiga aksi inilah yang pantas disebut sebagai HOAX. Dan siapa yang memulai HOAX ini? Mereka! Bukan saya atau kubu kita. Mereka saja mengaku kok bahwa isyu Aksi 212 adalah aksi bayaran. Silahkan simak baik-baik videonya.

C. LEGITIMASI

Nah inilah yang paling berbahaya. Dengan penguasaan CME, kecurangan Pilpres atau Pilkada secara masive akan mereka tutupi. Bahkan akan membanjiri ranah digital dengan konten-konten baik artikel, infografis atau video pelintiran. Bahasa kerennya "spin content". Jangan heran saat itu banyak sekali hasil quick count abal-abal dengan sistem teknis survey yang diluar kaidah dan pakem yang begitu gencar diedarkan.

Kemudian, untuk mampu menghasilkan 3 pokok ini, dari riset, penelitian dan pembuktian teknis saya selama ini-- ada dua pokok target pendek yang harus mereka capai. Yaitu :

- TRENDING TOPIC

Trending topic adalah sebuah pola algoritma perhitungan volume lalu lintas data kata kunci (keyword) dan tagging yang digunakan sebagai pencarian (keyword) di mesin pencari (google) maupun sebagai konten itu sendiri (#hashtag).

Semakin banyak orang memakai menggunakan kata kunci (keyword) maupun hastag tersebut dalam satuan waktu, maka kata kunci tersebut akan menjadi trending topic.

- VIRAL

Viral adalah mekanisme penyebaran informasi yang terjadi terus menerus diberbagai kanal. Sebuah viral bisa terjadi dalam hitungan jam. Namun bisa pula terjadi dalam kurun waktu seminggu atau sebulan. Kalau bingung memahami basa teknisnya, VIRAL boleh juga disebut VIRus digiAL. Konsep penyebaran virus inilah yg menjadi acuan teknisnya.

Lalu, muncul pertanyaan lagi. Memangnya Trending Topic dan Viral bisa dibikin-bikin? Bisalah. Mesin pencarian Google dan social media baik Facebook, Twitter dan lainnya adalah buatan manusia. Bergerak dengan sistem algoritma tertentu. Dan seperti halnya sistem/algoritma buatan manusia lainnya, semua bisa DIAKALI ! DIMANIPULASI.

Nah, untuk bisa melakukan aksi akal-akalan dan manipulasi tersebut-- kita deteksi ada 3  tim utama yang didalamnya terdapat 7 lapis tim untuk melakukan hal tersebut:

TIM PEMBUAT KONTEN (Content Creator)

Tim ini dibagi menjadi 2 tim yaitu:

1. Think thank, yang bertugas membuat kata kunci atau poin utama informasi yang akan dibuat oleh tim pembuat konten. Contohnya, dalam riset keyword-- banyak pengguna socmed dan pencari informasi sedang mencari kata "merakyat", maka tim ini menyodorkan kata ini dalam berbagai jenis konten.

2. Tim Pembuat Konten, tim inilah yang akan mengembangkan satu kata utama "merakyat" dalam berbagai versi. Contohnya, media mainstream baik koran atau TV akan membuat berita tentang butuhnya presiden yang merakyat, lembaga survey akan membuat rilis survey capres paling merakyat, blogger akan membuat tulisan soal Hazmi Srondol, eh, capres merakyat baik di blog pribadi atau blog keroyokan (UGC/User Generated Content), youtuber akan membuat video tentang capres merakyat. Soal biaya tim media ini, hitung sendiri.

3. Tim Buzzer dan Troller, buzzer socmed akan  membagi konten dari media, link youtube atau blog yg bahas soal capres merakyat. Endorser akan merujukan si capres merakyat. Troller akan mengkomen status atau artikel dari akun/media/blogger perlawanan dengan komen asal njeplak bahkan memaki-maki.

Kesan merakyat doang sih. Soal kebijakan yang nggak merakyat, menaikan harga BBM, Listrik dan gas 3Kg yang membuat rakyat tercekik lehernya akibat imbasnya, sebodo amat. yang penting kesannya merakyat. Toh mereka fikir, sistem CME akan selamanya melindungi ke-HOAX-an mereka.

Kira-kira berapa biaya artis yang men-endorse si calon ini? Hitung lagi sendiri :D

TIM PENGEDAR KONTEN (Boosting Content)

Tim ini dibagi menjadi 3 tim, yaitu:

4. TIM ADS (IKLAN), inilah tim yang bakal memperkaya facebook dan google. Mereka mesti menggelontorkan rupiah/dollar untuk membagi dan mempublikasikan semua konten (artikel, video, infografis) lewat iklan facebook dan google adsense. Jika untuk harga share 1 konten 50 rupiah saja ke 7 juta akun facebook warga Jakarta, setidaknya butuh modal 350 juta. itu baru satu konten, bagaimana jika sehari 3 konten selama sebulan? Hitung lagi sendiri. Itu belum termasuk di google loh yah?

5. TIM SEO, tim inilah yang melakukan penguatan konten. Melakukan perubahan 10 daftar artikel pertama dihalaman awal google (pages one) sesuai keinginan pemesannya. Bahkan pada saaat mengetik satu kata saja, muncul search sugestion di kotak pencarian google dan di manipulasi agar sesuai keinginan mereka saja.

Masih ingat keyword "ANU BERSIH KARENA XXXX?" yang ramai dulu? Nah, itu hasil otak atik tim SEO ini.

6. KANAL NETWORK, Tim inilah yang kadang membuat kita terkaget-kaget. Tugas mereka memang memaksa akun facebook kita masuk ke dalam fanspage atau grup-grup yang tidak kita kehendaki. Ada yang memakai cara berbayar via iklan facebook, ada yang menyeret paksa melalui script berdasarkan geotagging atau manual dengan pura pura menjadi teman lalu menyeret kita di grup mereka. Tujuannya sederhana, mereka bisa sepuasnya membagi informasi mereka di grup/laman tersebut. Kan mereka adminnya. Hahaha...

TIM SABOTASE

7. Tim ini lah yang paling menyebalkan. Tugasnya mematikan atau men-suspen akun akun FB kita. Akun pribadi saya pun salah satu korbannya. Untuk bisa dibalikin walau mesti menghadap ke kantor pemilik socmed tersebut. Cara mereka sebenarnya simple, cukup me RAS (report as spam) dengan ribuan akun palsu. Dalam acara Benang Merah TVOne itu pun, MG tidak membantah ketika saya menyodorkan data adanya 30 ribu akun zombie milik mereka, plus 125 ribu akun zombie lainnya. Gilak, yah?

Kalau yang penasaran dengan daftar akun-akun zombie ini, saya punya datanya. Akan saya kirim bagi yang benar-benar ingin tahu dan satu kubu. Data akan saya kirim lewat WA saja. Karena lewat WA, saya bisa monitor lokasi pemilik nomer seluler tersebut lewat data HLR (home location registered) dan BTS tempatnya nya berada.

Bahkan bukan hanya itu, situs/blog kita pun akan dimatikan jika berseberangan dengan keinginan mereka. Tidak perduli situs berbayar (hosting) atau gretongan (blogspot, wordpress). Teknisnya ada beberapa macam. Paling sederhana adalah DDOS.

Kalau di UGC seperti komposiana, blogdetak atau indonesianu, mah, cara mainnya beda. Komen nyinyir dan buat artikel fitnah dengan akun palsu. Teori tulisan dibalas tulisan tidak bisa terjadi. Kalau pun terjadi, kebanyakan lawannya akun palsu (tidak terverifikasi). Entah sekarang yah, saya sudah lama tidak mampir lagi ke situs-situs seperti ini. Lebih suka menulis di laman facebook atau blog pribadi.

Kurang lebih begitulah pola mereka. Nah, apakah kita menyerah? Takut?

Iya deh, ngaku. Memang saya sempat khawatir tingkat akut. Sedikit depresi menghadapi sistem CME mereka ini. Namun benar kata Prabowo Subianto, beliau sering mengatakan bahwa orang bisa berbohong dalam satu (jangka) waktu, namun tidak bisa berbohong di seluruh waktu.

Bahasa gaulnya, kebohongan itu ada kadaluarsa-nya. Ada expired date-nya. Dan sekaranglah waktunya!

Secanggih-canggihnya sistem manupulasi, tetap saja dibalik layar ponsel dan komputer-- tetap lebih banyak manusia-manusia asli yang mengendalikannya. Manusia yang punya jasad kasar (fisik) dan jasad halus (roh).

Dalam roh inilah, Allah menunjukan KuasaNYA. Dibukalah aib tokoh populis palsu itu. Entah bagaimana caranya, keceplosanlah isi dan relung hati terdalamnya terhadap ayat Allah, kebenciannya kepada ulama dan ayat Al Maidah 51. Tersebar pula lewat teknologi yang dimilikinya sendiri. Video!

Allah menggerakkan hati-hati ini. Mendadak jutaan akun muncul aktif melawan. Lewat aksi nyata 411, 212 dan seterusnya. Bahkan paling fenomenal adalah munculnya pasukan cyber gotong royong, yang memakai semangat kisah semut di zaman nabi Ibrahim AS yang dalam tulisan ini saya menyebutnya Alumni212.

Mendadak, HILANG RASA TAKUT!

Alumni 212 lah yang kini secara natural menguasai pendulum opini socmed dan google. Jumlah realnya jauh melampaui gabungan akun zombie, akun palsu bahkan akun asli mereka. Dari merekalah, kini sudah terdapat vaksin dan anti virus terhadap opini dan tokoh populer palsu.

Dan beginilah garis besar teknis cara melawan 7 tim mereka:

1. Melawan tim think thank (riset keyword):

Teruslah mengelorakan keyword lama yang masih sesuai fakta terkini. Seperti bahaya reklamasi, derita penggusuran, mulut jamban serta penistaan agama dan lain sebagainya.

Untuk melawan keyword issue baru sebagai pelintiran atau pemutar balikan fakta (spin konten), pakai jurus TONGKAT NABI MUSA. Anggap saja mereka akan mengeluarkan issue bahwa pulau reklamasi itu baik untuk warga Jakarta, maka issue tersebut adalah "ular kecil" penyihir Fir'aun.

Pakai saja kata kunci serupa, reklamasi, dan bantah dengan argumen berdasarkan penilaian ahli lingkungan seperti Wahli atau Greenpeace. Dengan jumlah massa yang besar dan real, pemutar balikan fakta ini akan mudah dimatikan. Seperti tongkat nabi Musa AS yang menjadi ular besar yang memakan ular-ular kecil ini. Insya Allah.

2. Melawan Tim Konten:

Untuk konten berupa artikel media mainstream, keroyoklah kolom komentar yang bisa menggunakan akun facebook dengan komentar yang isinya berlawanan/terbalik dari misi mereka. Contohnya: Media D menulis berita "Pulau Reklamasi untuk nelayan dan pribumi Jakarta", isi kolom komentar dengan fakta iklan property pulau reklamasi sudah beredar di RRC.

Hal ini juga berlaku untuk konten-konten ngawur di halaman fanspage facebook.

Untuk konten infografis, lawan dengan meme tandingan. Saya perhatikan, alumni 212 ini sangat canggih membuat infografis tandingan. Saking banyaknya massa, bentuknya macam-macam dan unik. Bahkan yang tidak bisa membuat meme pun sangat sukarela berbagi di status atau jejaring digitalnya.

Untuk video Youtube, jika ada fitnahan-- share linknya inbox tertutup dan report as spam video tersebut agar dihapus oleh Youtube. Insya Allah, jumlah jutaan akun alumni 212 cukup untuk melakukan jihad digital ini.

4. Melawan Tim Buzzer atau troller: jangan buka link konten yang mereka sebarkan. Jika teman asli, unfollow agar tidak muncul share berita mereka. Jika teman tersebut sangat menyebalkan atau bukan teman asli, sudah delete atau blokir saja. Ada jutaan teman sehati dan sevisi yang baru. Buat apa juga mempertahankan pertemanan jika teman tersebut teman palsu yang jika kita pertahankan akan membawa kita tersesat dunia akhirat.

Oh ya, jika mendadak ada yang komen di status kita dari akun tidak kenal-- sudah, blokir langsung. Kalau bingung teknisnya, tanya teman terdekat yang lebih paham. Jangan ladeni debat, tugas kita berbagi info kebenaran. Bisa jadi akun slonong boy tersebut adalah akun zombie.

Teman asli, kalau berbeda-- biasanya lebih baik diam atau diskusi di belakang layar.

4. Melawan Tim Ads (iklan): jika mendadak di beranda akun socmed kita muncul artikel pro bani serbet, jika situs-- masuk ke websitenya dan komentari terbalik, sama juga dengan halaman FB. Jika tidak berupa konten, jangan lupa klik report bahwa kita tidak menginginkan konten ini muncul di beranda socmed kita.

5. Melawan Tim SEO: untuk hal ini saya lihat secara natural sohib Alumni 212 sudah menjalankan teknik ANTI SEO. Alhamdulillah, mereka jarang menyebut nama asli si Jamban. Selalu menggunakan panggilan samaran seperti antek reklamasi, si kutil, taiker, bani serbet, bos kresek merah dan lain sebagainya. Teknik sederhana ini jelas sangat mendegradasi popularitas dan jumlah volume kata si jamban di dalam mesin pencarian google tanpa mengurangi esensi arah sosok yang dituju.

Lanjutkan, Kawan!

6. Melawan Kanal Network: cek daftar grup dan halaman (pages) facabook kita. Jika mendadak kita masuk ke grup atau laman yang tidak kita kenal atau merasa masuk secara sukarela ke grup tersebut, segera keluar.

Namun, jika ternyata grup tersebut sudah menjadi grup Zombie karena akun adminnya mati-- share link berita pro 212 sebanyak-banyaknya di grup tersebut. Ben kapok!

7. Melawan tim Sabotase: Untuk facebook, jika akun kita sering mendadak suspend, buat akun cadangan. Untuk yang sering membuat status panjang lebih dari 400 kata, saya sarankan buat halaman (pages) facebook untuk berbagi opininya. Memang masih ada kemungkinan diserang, namun setidaknya lebih aman.

Cara lainnya adalah kita sabotase balik, RAS akun-akun zombie tersebut dan situs abal-abal mereka. Saya rasa, banyak amumni 212 yang mempunyai kemampuan serbu ini. Hanya saja, memang persoalan dasarnya adalah dana. Karena butuh resource tools dan server yang besar. Kalau tidak ada, kembali ke cara sebelumnya.

Kurang lebih, itu masukan dari saya. Silahkan rekan-rekan alumni membuat grup tertutup untuk menambahkan dan berbagi tips and trick melawan tim CME kotak-kotak ini.

Selamat berjuang dan berkerjasama, sudah saatnya semua kepalsuan ini dihentikan. Rebut Jakarta, Selamatkan Indonesia. Sejarah menanti jawabmu!

Salam Indonesia Raya,

MERDEKA!

Terima Kasih, Raja Salman

Posted on Rabu, 01 Maret 2017 Tidak ada komentar

Rabu, 01 Maret 2017

Assalamuálaikum Warahmatullah Wabarakatuh,

Alhamdulillah, saya mendengar kabar jika hari ini (1 Maret 2017)—Yang Mulia Penjaga Dua Kota Suci,  Raja Arab Saudi ketujuh dan pemimpin Wangsa Saud--  Salman bin Abdulaziz al-Saud akan mendarat dan hadir di negara kita Indonesia, sebuah negeri yang merupakan sekeping surga di bumi.

Saat ini, menjelang kedatangan beliau—saya memang tidak dalam barisan rakyat Indonesia lainnya yang berdiri di pinggir jalanan menyambut kedatangan beliau secara langsung. Saya masih di sini, di depan layar komputer ini.

Namun dalam hati yang paling dalam, saya ingin menjawab pertanyaan beberapa teman-teman di status facebook-nya yang mengatakan “Apa yang akan kamu lakukan ketika diberi kesempatan bertemu Raja Salman?”

Dalam kesempatan ini, izinkan saya menjawab pertanyaan tersebut. Jawaban saya adalah: Saya hanya ingin mengucapkan “Terima Kasih”.

Terima kasih atas segala pelayanan negara beliau, baik langsung mau pun tidak langsung saat bertamu ke tanah suci Mekah dan Madinah untuk menjalankan ibadah Umrah sendiri tahun 2014 dan bersama istri pada tahun 2014.


Ya, memang pengalaman saya saya sangat pendek. Baru sebatas ibadah umrah. Mengingat untuk sempurna menjalankan ibadah Haji—kami sekeluarga masih harus sabar menunggu antrian belasan tahun bersama puluhan bahkan ratusan juta umat Islam di Indonesia lainnya karena kuota haji yang sangat terbatas.

Walau pun begitu,  dalam waktu yang sangat singkat tersebut, banyak sekali pengalaman yang membuat saya tak henti-hentinya ingin mengucapkan syukur kepada Allah dan kerajaan Arab Saudi atas layanan yang sangat memuaskan ini. Hal-hal tersebut antara lain:

1. AIR YANG MELIMPAH

Jujur saja, ketakutan terbesar bagi saya dan umat Islam Indonesia pada umamnya saat pertama kali hendak ke tanah suci—di mana semenjak kecil selalu mendapat cerita geografisnya yang tandus dan kering khas padang pasir adalah minimnya air untuk wudhu, mandi atau minum.

Sampai-sampai, kesan saya terhadap penyebab kenapa Allah menurunkan banyak hewan unta di jazirah Arab, ya karena binatang tersebut dianggap  paling mampu bertahan di padang pasing karena menyimpan air belum hilang dari benak saya.

Sungguh saya takut luar biasa. Kami dilahirkan dari negeri yang mudah sekali mencari air. Saat itu, saya begitu paranoid dan sempat membawa beberapa botol air untuk berjaga-jaga apabila kehausan selama di tanah suci.

Sempat juga saya mendapat arahan saat hendak berangkat umrah, agar tidak membawa sabun mandi dari Indonesia karena jikalau ada air untuk mandi, airnya sedikit berlendir sehingga ketika mandi—busa sabunnya konon akan sangat sedikit. Harus memakai sabun buatan asli Arab. Ya Allah, kenapa begini?

Alhamdulillah, setibanya di tanah suci. Semua ketakutan hilang dan buyar. 

Air mudah sekali ditemukan. Kamar mandi hotel begitu deras airnya. Bahkan sabun mandi batangan lokal Indonesia yang nekad saya bawa, tetap berbuih dan kesat ketika dipakai. Tidak ada rasa lengket atau berlendir selama mandi. Segar.

Belum lagi air zam-zam. Banyak bertebaran di seluruh area masjid. Baik masjid Nabawi Madinah mau pun Mekah al Mukaromah. Lengkap dengan gelas plastiknya. Boleh diminum di tempat atau dimasukan botol untuk dibawa pulang ke hotel. Gratis!

Sungguh sempat saya berfikir, berapa investasi yang dikeluarkan kerajaan untuk sistem supply air bersihnya ini? Ada ratusan ribu bahkan  jutaan jemaah setiap hari yang datang ke tanah suci.

Belum lagi, betapa melongo dan kagumnya terharap sumur Zam-zam yang mulia ini. Bagaimana mungkin bisa mencukupi untuk kebutuhan minum jemaah ini? Hanya Allah lah yang tahu.

2. MAKANAN YANG MURAH

Ada keheranan yang luar biasa saat berbelanja buah pisang di sebuah toko swalayan di tanah suci. Harga pisang sepasang (dua buah) hanya 2 riyal saja. Jika dibandingkan dengan swalayan di Indonesia, harga pisang sejenis sekitar 5000 rupiah satu biji.

Bahkan dengan berkelakar, salah seorang kawan mengatakan, “Jangankan beli, meminta saja juga bakal diberikan gratis”.


Waduh, mohon maaf—bukan maksud menyombongkan diri. Kami datang bertamu ke tanah suci bukan untuk mengemis. Kami datang untuk beribadah. Walau tidak seberapa uang bekal kami dari tanah air Indonesia, berbelanja di tanah suci—khususnya di kota Madinah, kotanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam adalah kebahagiaan tersendiri. Senang bisa ikut serta memakmurkan kota Nabi ini.

Nah, jangankan lebih murah, sama dengan harga di tanah air saja saya sudah heran luar biasa. Apalagi di Arab, saya jarang bahkan belum pernah melihat pohon pisang. Kalau pun banyak pohon buah. Hanya pohon kurma yang saya lihat lebat berbuah.

Beda dengan di Indonesia, tinggal melempar pisang ke tanah, Insya Allah besok sudah muncul pohonnya.

Ada beberapa kawan yang menjelaskan perihal murahnya buah-buahan di kerajaan ini. Dari jawaban Allah atas doa Nabi Ibrahim agar Allah memcukupkan makanan ke anak cucunya di daerah ini walau pun daerahnya tandus.

Hingga jawaban teknis dari sahabat yang berkerja di perusahaan distributor makanan di Arab Saudi. Menurutnya, murahnya makanan itu disebabkan oleh subsidi dari kerajaan Arab Saudi tempat Raja Salman bertahta. Masya Allah.

Semua urusan import pangan dan perdagang pangan dibantu kerajaan. Harga beli disesuaikan dengan pendapatan rakyat. Harga jual pun juga dikontrol negara.

Sehingga jika ada kenaikan harga di supermarket, semua harus ada izin naik harga dari Kementrian Perdagangan. Jika ada yang mencoba menjual lebih mahal dari harga umum, cukup difoto dan di-share ke aplikasi mobile dari kementrian perdanganan, nanti toko tersebut akan terkena denda dan cabut izinnya.

Peraturan yang ternyata juga berimbas dan sangat membantu para jemaah yang bertamu ke tanah suci. Termasuk kami sekeluarga.

3.  KEAMANAN SELAMA IBADAH UMRAH

Dari pertama kali menginjakkan kali di Jedah hingga berada di taah suci Madinah dan Mekah, hingga kembali ke tanah air Indonesia, alhamdulillah kami semua dalam kondisi aman tak kurang satu apa pun.

Walau memang, tetap kami diberi tahu agar berhati-hati. Apalagi ketika di kota Mekah. Konon, masih banyak ketutunan Abu Jahal dan Abu Lahab yang kadang masih jahat. Jujur, himbauan ini membuat kami ketakutan.


Ya, memang saat saya umrah sendirian--sempat bertemu gerombolan pendatang yang memaksa berfoto di Jabal Rahmah dengan tarif 100 riyal. Sempat juga bertemu dengan beberapa pengemis yang menyamar saat saí. Atau pernah diminta tarif mengantar untuk mencium batu Hajar Aswad.

Namun alhamdulilah, ketika kedua kali hadir bertamu ke tanah suci bersama istri. Tidak saya temui lagi gerombolan tukang foto yang memaksa ini.

Untuk di kota Madinah, Alhamdulillah lagi—saya tidak terbersit kekhawatiran sama sekali. Penduduknya baik-baik dan ramah seperti di Indonesia. Sampai-sampai, saya pernah didatangi warga Madinah saat duduk kelelahan di masjid Nabawi.

Beliau mendadak memijat-mijat kaki dan punggung saya. Gratis dan pergi sambil tersenyum ketika lelah dan kaku otot ini hilang. Saya tidak kenal dan belum sempat juga berkenalan. Titip salam saya buat saudaraku yang satu ini.

Jadi, dari serangkaian catatan pengalaman ini—kembali saya ingin mengulang jawaban pertanyaan tentang apa yang ingin kulakukan saat bertemu Raja Salman. Saya hanya ingin mengucapkan:

“Terima kasih”.

Itu saja.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,

Hazmi Srondol dan Keluarga.


Don't Miss