Responsive Ad Slot

Latest

Sports

Gossip

Covered

Fauzi - Prijanto, Saatnya Membuktikan Diri...!

Posted on Senin, 08 Oktober 2007 Tidak ada komentar

Senin, 08 Oktober 2007

 

Jakarta, kota dengan warna paling kontras. Ada yang hitam, ada yang ektrim putih. Ada yang mewah, tak kurang juga yang luar biasa miskin, Banyak golongan pintar, berjibun pula golongan tak terpelajar.

Hal inilah yang paling membinggungkan saya, membingunggakan karena kok masih ada orang yangn nekad mengejar posisi sebagai pemimpin kota sekaligus provinsi ini. Boleh-boleh saja membayangkan batapa banyak duit yang bakal di terima dari memimpin kota ini, tapi apa terbayang betapa berjuta mata memandang lansung sikap dan polah pemimpin Jakarta?

Jika yang dilakukan baik-baik saja, saya rasa bukan masalah besar, tetapi jika banyak kekurangan dan kesalahan tentu saja sama dengan menyetor muka untuk dicaci maki dan di jadikan bulan-bulanan media dan para politisi. Sudah siapkan gubbernur baru Jakarta dengan resiko ini?

Namun, apapun yang ada dalam benak Bang Fauzi Bowo. Kebahagian atau kepeningan yang ada dihatinya. Saya merasa, waktu kampanye sudah usai, waktu perang jargon sudah rampung. Saya mengerti, pasti berat langkah yang akan dihadapi Bang Fauzi, belum lagi hutang-hutang politiknya.

Tetapi saya harap, Gubernur baru ini mampu membuktikan diri sebagai "Ahli" nya dalam membangun kota ini.

Selamat berjuang, bang Fauzi-Prijanto.

BENAHI JAKARTA UNTUK SEMUA...!

[Hazmi Srondol]

Mudik, Sebuah Kebudayaan Asli Indonesia

Posted on Rabu, 03 Oktober 2007 Tidak ada komentar

Rabu, 03 Oktober 2007


Kalau boleh jujur.... Mudik adalah salah satu kebudayaan baru yang benar benar asli dari bangsa Indonesia. Asli dalam artian tidak melihat suku karena hampir semua penjuru Indonesia kebagian jatah repot melayani pemudik ini.



Bahkan, saya yakin seluruh dunia sebenarnya iri pada tradisi mudik kita ini. Karena budaya mudik adalah penjelmaaan nyata betapa dekat hubungan "kekeluargaaan" dan betapa kental ikatan bathin masyarakat kita terhadap keluarganya. Tradisi mudik juga bukti betapa hubungan penghormatan kepada orangtua begitu terjaga dan kasih sayang anak tampak begitu indahnya. Dan saya yakin, belum ada negara selain yang bisa menandingi bahkan Malaysia atau negara melayu lainnya.


Sedangkan masalah kenyaman untuk mudik, ukuran yang dijadikan patokan "nyaman" itu sangat relatif. Bahkan jangan dikira setiap kemacetan yang terjadi dianggap musibah oleh pemudik. Bisa jadi itulah yang bumbu yang membuat masakan kehidupan ini nikmat sekaligus bisa dijadikan bahan obrolan saaat bercengkrama di kampung. Bisa dibayangkan jika mudik adem ayem, sepi.... Saya yakin, mudik ini begitu monoton.

Sama rasanya sewaktu masyarakat mau ramai repot-repot cari tiket menonton Timnas PSSI di piala asia kemarin. Saya rasa bukan permainan Timnas saja yang jadi magnet-nya. Tapi suasana dan aura di stadion GBK yang saya rasa jadi hidangan utamanya. Itulah kira-kira gambaran pembandingnya.


Perihal masalah keamanan, saya melihat seluruh aparat keamanan sudah berusaha untuk bisa membuat ritual mudik ini aman seaman-amannya. Betapa repot aparat membuat apel kesiapan, dan kadang mereka tidak kebagian mudik dikanmpung sendiri.



Padahal saya yakin, para aparat pun rindu kepada orangtua dan kerabatnya dikampung. Memang harus diakui masih ada titik-titik yang masih kecolongan. Namun, berkaca pada sistem penanganan keamanan hajatan besar Piala Asia 2007 kemarin. Saya merasa, arah perbaikan itu tergambar jelas.


Saya yakin, jika aparat kita dukung dan bersama-sama kita bantu, saya yakin standar pelayanan keamanan yang kita inginkan akan tercapai. Maju terus Bangsaku. Selamat Mudik.....



[Hazmi Srondol - 2 Oktober 2007]


Don't Miss