Responsive Ad Slot

Latest

Sports

Gossip

Covered

Ketika Kisah Indosat Membuatku Malu Bertemu Prabowo

Rabu, 19 Agustus 2015

Sudah beberapa bulan ini saya agak sungkan bertemu langsung dengan pak Prabowo Subianto. Bukan karena malas, takut atau sedang kecewa kepada beliau. Tetapi, karena rasa malu yang sangat besar saat saya mendapatkan sebuah buku.

Ya, saya masih ingat betul saat berbincang-bincang dengan beliau di suatu malam di padepokan Bukit Hambalang. Jauh sebelum pelaksanaan Pilpres 2014. Waktu itu, saya ngoceh berbusa-busa dengan penuh semangat membahas perihal privatisasi Indosat, tempat dimana belasan tahun aku berkarya disana. Prabowo sendiri tampak khitmad dengan anggukan kepala berulang kali, mendengarkanku sampau tuntas bicara dan berhenti karena kehausan dan minta minum air putih.

Kujelaskan dengan runtut keberatanku perihal privatisasi ini. Lengkap dengan penjelasan kerugian besar yang didapatkan oleh pemerintah. Dari SDM terbaik Indonesia yang terpaksa di "pensiun-dinikan", banyaknya lisensi yang ikut terjual murah hingga soal kerahasiaan negara. Kejadian kriminalisasi salah satu direktur Indosat-pun, Indar Atmanto tak luput dari hal-hal yang kuceritakan. Berulang kali pula.

Pokoknya, saat itu saya merasa manusia yang paling tahu soal Indosat ini. Apalagi saat itu, dalam benakku--pak Prabowo yang 'hanya' seorang Jenderal militer pasti tidak tahulah menahu soal dunia hi-tech ini.

Namun, betapa tertohoknya ketika mendadak mendapatkan sebuah buku berjudul "KEMBALIKAN INDONESIA!" yang ditulis langsung oleh beliau (Prabowo Subianto) dan di cetak oleh Pustaka Sinar Harapan tahun 2004. Beberapa tahun sebelum Partai Gerindra berdiri.

Di dalam buku itu, bukan hanya membahas paradoks Indonesia, perihal sekarat di lumbung padi, buah pahit keajaiban ekonomi, mengejar fatamorgana dan hal-hal lain yang menyangkut pandangan beliau soal ekonomi Indonesia yang ternyata, terjadi di era sekarang!!!

Bahkan, kata "kacung" pun lugas tertulis disana. Serasa mendengar orasi beliau lewat tulisan. Sebuah buku terbaik dari beliau yang lebih enak dibaca dan bergaya popular. Berbeda sekali dengan buku "Membangun Kembali Indonesia Raya" yang sangat berat dibaca, apalagi yang tidak memiliki basic ilmu ekonomi.

Jepretan Layar 2015-08-19 pada 12.03.50

Nah, dari buku tersebut itulah, salah satunya membahas kritikan beliau perihal privatisasi. Lebih bikin sesak nafas, privatisasi Indosat dibahas khusus di halaman 108 sd 118 dengan detail bab sebagai berikut:

BAB: TRAGEDI PENJUALAN INDOSAT
Sub bab: Ayam Bertelur Emas, Singapura Berjaya, Indonesia Gigit Jari, HIlangnya Kerahasiaan dan Kedaulatan Negeri, Kuasa Temasek atas Indonesia.

Daaaaaannn!!!

Di buku tersebut juga membahas soal 12 lisensi Indosat Grup yang turut terjual murah. Padahal di Singapore sendiri, harga pembelian Indosat beserta aset dan lisensinya, hanya cukup untuk membeli lisensinya saja! belum termasuk gedung, orang dan aset-aset perangkat/network lainnya. Dududuuddh....!!!

Jadi saudara-saudara, apalah arti ngebusa-busa saya malam itu. Pak Prabowo ternyata jauh lebih tahu. MALUUUU!!!!

Dan rasa malu inilah yang membuatku selalu ingin menghindar dari beliau. Ketika ada beliau, saya mlipir menjauh. Hanya sesekali bertatapan mata, lalu saya menunduk. Toh juga pasti nanti pada berebutan foto dengan beliau. Aman! Saya bisa kabur menjauh.

Namun, ilmu mlipir ini akhirnya kena batunya juga. Saat upacara HUT RI ke 70 di Lapangan Nusantara Polo, Bogor--saya diingatkan oleh dokter pribadi beliau saat masih di Kopassus.

"Sudah salaman belum sama bapak? Salaman dulu, gih!" katanya.

Baiklah, saya pun menuju ke panggung VIP. Salaman kagok lalu segera bantu-bantu rekan blogger yang ingin berfoto dengan beliau. Usai itu, kabur lagi ke pojok panggung bersama rekan media yang sedang konsentrasi dengan sorotan kameranya. Aman lagi. Hehehe...

Lalu, usai upacara, mendadak saya teringat sebuah pesan penting yang harus saya sampaikan ke beliau. Kali ini saya mesti menyampaikan dan sudah saya rencanakan strategi kabur usai menyampaikan pesan.

"Pak, ada pesan dari bla-bla-bla, agar bla-bla-bla" kataku menjelaskan di depan beliau.

"Oh, pasti-pasti. Jangan khawatir" jawabnya sambil.....

Ya, sambil menepuk pundakku berulang kali dan ketika hendak membalikan badan, pundak ini ditahannya sambil di pijat oleh beliau berulang kali. Rasanya seperti terkunci dan tidak bisa kabur kemana-mana lagi. Jurus mlipir yang direncanakan, gagal total!

Duh, bro... aku kudu piye.... Aku isiiiiiiiiiiiinnnn !

[Hazmi Srondol]

38 komentar

Lita Chan Lai mengatakan...

Ya ga harus gimana2 toh...ikuti aja kemana beliau pergi. Hehehe....makasi ya mas, aku jadi ikut dekat2 dengan beliau.

Melly Feyadin mengatakan...

Kudu ngajak bapak ketemu lg..dan jgn lupaaa colek colek hahaha.

*masih sebel sama mas Hazmi*

Liswanti mengatakan...

Saya pun protes, kok ga ngajak-ngajak kesana mas?. Hiks..hiks

Hazmi Srondol mengatakan...

hahahhaha. sip sip, mbak...

Hazmi Srondol mengatakan...

hahahhaha. *ngumpet

Hazmi Srondol mengatakan...

maaf... hihihihi

indah darsono mengatakan...

namanya juga manusia langka, mas...ber-IQ 159.. Tambah langka lagi karena jiwa nasionalis beliau yang di atas kita, udah pastii...tambah langka lagi sifat low profile beliau....saluuut dan selalu bangga dg beliau

Hazmi Srondol mengatakan...

Sepakat, mbak.... Mari doakan beliau senantiasa sehat, panjang umur dan tetap istiqomah dalam perjuangannya mensejahterakan rakyat Indonesia tanpa kecuali....

Bowo Susilo mengatakan...

Wah keren nih mas hazmi.. Langsung ketemu lagi nih sama pak prabowo.. Pengen ikut hehe
Sukses selalu mas.

Ruffie Lucretia mengatakan...

Iiiihhhhhh... mas hazmi gak ngajak2..T.T *jongkokdipojokkan*

Hazmi Srondol mengatakan...

Alhamdulillah, mas. masih rejekinya. hehehhe

Hazmi Srondol mengatakan...

hihihihhhiiiih......

harianto mengatakan...

salam utk beliau..
kami semua sayang beliau.

*bermimpi kapan bisa bertemu beliau*

Hazmi Srondol mengatakan...

disampaikan, mas Harianto... :-)

cahyanto mengatakan...

Keren banget nih bisa sedekat itu dengan Prabowo.... keep calm aja mas hehehehe

Putri mengatakan...

Hayooo lohhh.... Mas Hazmi kudu tanggung jawab, aku pengen ketemu bapak ih :(
KZL ZBL karena nggak bisa ketemu beliau kemarin T_T

ahmad syarifudin mengatakan...

bang Hazmi....... salam buat pak prabowo... smg sehat slalu...
bang Hazmi.... blng sm Pak Prabowo dong suruh buat Universitas.... tolong banget....
nanti lulusan dr universitas itu .... untuk memajukan indonesia....

Hazmi Srondol mengatakan...

ahhahaha. sip sip sip...

Hazmi Srondol mengatakan...

Sip. sementara sudah ada Yayasan Kebangsaan. ada beasisw ke Jordania. semoga makin berkembang....

Ujang Al-Kowiyu (Bukan Jokowi) mengatakan...

Luar biasa..
Sayah juga mau atuh ketemu sama Pa Prabowo... Kumaha bageymana caranyah yah?

Hazmi Srondol mengatakan...

hahahahahha.... lha kemarin gak mau siiih. hahahha

Hazmi Srondol mengatakan...

kalau memang rejekinya, pasti bertemu...

indriarto mengatakan...

Salam aja deh buat mas Hazmi
selamat berkarya ..
(saya inget sampeyan yang nyalamin duluan ketika saya tingak-tinguk di Angjungan Kalbar waktu JMP dulu hehe)

Hazmi Srondol mengatakan...

hahahah. agak lupa saya mas. hahhaha coba inbox di FB biar saya ingat... heheh

Yoggy Satya mengatakan...

Jadi mupeng pengen deket gitu sama Pa Prabowo, bang! :D
Salam kenal :)

Hazmi Srondol mengatakan...

semoga ada rezki dan takdir bisa bertemu beliau, mas. salam:D

Fuji Nurdiyanti mengatakan...

Waaah,,,senengnya bisa ketemu sama bapak... semoga ada rezeki untuk saya bisa ketemu bapak. Sampaikan salam kami ya mas Hazmi untuk beliau. Kami sayang beliau,semoga senantiasa sehat dan kelak bisa memimpin negeri tercinta Indonesia,seperti semangat beliau Selamatkan Indonesia... Untuk Mas Hazmi salam kenal ya... Makasih

Hazmi Srondol mengatakan...

Amiiin, salam nanti saya sampikan, mbak .... :_)

Acy mengatakan...

mas Hazmi.. aku cekikan baca paragraf teakhir. tulisan yg segar , ringan tapi berbobot. salut buat mas Hazmi dan Bapak. bgmna ya mas carane bsa kenal dan belajar dr beliau? karena aku dan suamiku adalah diehard fans nya beliau.mohon petunjuke mas..
maturnuwun lhoo sebelumnya.
kami doakan smoga Beliau selalu sehat sehingga terwujud cita2 beliau utk negeri kita yg sudah tergadai.Aamiin

Hazmi Srondol mengatakan...

komen disini juga pasti bapak tahu kok siapa diehardnya. hahahahha

Novia Syahidah mengatakan...

Hmmm...kalau udah bicara soal beliau itu, saya jadi speechless. Jadi saya komen soal tulisannya mas Hazmi aja. Seorang blogger yang baik itu harus tahu juga cara menulis yang baik. Salah satunya, konsisten dengan penggunaan kata. Kalau sudah pakai POV "saya" maka konsistenlah dengan "saya" jangan berganti-ganti dengan "aku" karena bla...bla...bla.... (junior ngajarin senior) *mlipiiirrrr....

Hazmi Srondol mengatakan...

hahhaha. penggunaan 'aku' dibawah kan menyesuaikan deret paragraf kalimatnya yang bahasa Jawa semua. hahahaha.... Sebenarnya inilah kelebihan menulis di social media, ada beberapa kaidah kalimat efektif yang (sementara) tidak digunakan karena (kadang) kalau dipakai malah tidak 'efektif'. Bikin tulisan jadi tidak mengalir misalnya. hihihihi...

Nur TERBIT mengatakan...

Keren artikelnya....saya sendiri pernah wawancara dgn beliau wkt masih jadi reporter koran harian sore. Seluruh pertanyaan dijawab, bhkn pak Prabowo nantangin, "Nanya apa lagi?". Wawancara rame2 dgn awak media lain, tp bangga, krn umumnya pertanyaan saya yg dikutip media...

Novia Syahidah mengatakan...

Baiklah. Saya gak jd mlipir wkwkwkwk

Hazmi Srondol mengatakan...

nah, sayangnya bang Nur gak ada foto saat wawancara ya? bisa jadi sejarah tersendiri tuh. heheheh

Hazmi Srondol mengatakan...

oh kalau itu keceplosan. hahahhahha

Nur TERBIT mengatakan...

Betul mas, wkt itu saya bawa fotografer dr kantor, yg difoto cuma pak Prabowo hehe...itu terjadi usai pak Prabowo memberi pengarahan di depan kader Gerindra pada acara Rapimnas di Munas 1 partai ini di hotel Red Top, Pecenongan, Jakpus bbrp thn silam.....

Novia Syahidah mengatakan...

Hahahaha... saya kira org Padang doang yg pinter ngeles.

Don't Miss