Cara-cara beginian lah yang membuat masyarakat di era digital ini makin kepo dan penasaran.
Bahkan hal ini membuat sosok Bambang Tri yang No Bodys Man mendapat panggung dan menjadi sosok yang lebih besar drpd Karl Marx. Sedangkan buku Das Kapital saja--sekarang lebih leluasa beredar dan dimiliki orang para pembaca buku.
Saran saya, lebih baik pakai jurus yang lebih elegan seperti:
1. Tulisan dilawan dengan tulisan. Buat buku counter dengan bukti yang dianggap lebih kredibel. Boleh sewa penulis terbaik yang dimiliki istana
2. Gelar bedah buku. Hadirkan penulis beserta lover dan haternya.
3. Penuhi tuntutan Bambng Tri agar dilakukan test DNA Jokowi. Toh Mario Teguh juga berani melakukan test tersebut. Padahal follower MT di pages FB sudah mencapai 19,7 juta. Jauh diatas Jokowi yang hanya 6,4 juta.
2. Gelar bedah buku. Hadirkan penulis beserta lover dan haternya.
3. Penuhi tuntutan Bambng Tri agar dilakukan test DNA Jokowi. Toh Mario Teguh juga berani melakukan test tersebut. Padahal follower MT di pages FB sudah mencapai 19,7 juta. Jauh diatas Jokowi yang hanya 6,4 juta.
Jika tidak, aksi pembungkaman ini--alih alih ingin mematikan sumbu revolusi malah membuat penulis bukunya menhadi martir yang lebih cepat meledak.
Bukan sekedar dalam hitungan tahun, bulan atau hari. Tapi bisa jadi malah dalam hitungan jam dari statement di berita ini beredar.
http://m.okezone.com/read/2017/01/06/337/1585022/kapolri-sebut-masyarakat-yang-simpan-buku-jokowi-undercover-bisa-dipidana
#MungSaran
Hazmi Srondol
Tidak ada komentar
Posting Komentar