Bahkan armarhum juga pernah kesal ketika kutanya perihal bu Tien Soeharto, kan saat itu kayaknya hebat banget bu Tien. Sama-sama dari Solo juga seperti eyang.
"Sipa? Tien? Hartinah? Ya beda tho! Eyang kan ikut perang. Angkat senjata! Hartinah kan mung dapur umum" jawab beliau dengan nada keras dan sepertinya masih kesal dibandingkan dengan almarhumah bu Tien.
Sempat juga tidak percaya. Mosok eyang yang sehari-hari pakai jarik dan mengunyah sirih tembakau kok pernah perang?
Namun saat pulang ke Semarang beberapa hari yang lalu. Pakde memberikan copy file-file penting. Dari jalur keturunan Trah Gagatan yang berujung ke Sultan Agung, Raja Mataram hingga copy surat yang menurut saya jauh lebih penting.
Yaitu surat keterangan pernah ikut pelatihan menembak tersebut. Sampai saya heran, kenapa eyang putri tidak terdaftar di legiun veteran?
Jawaban pakde sungguh mengagetkan, "keluarga kita bergaris keluarga pejuang. Tidak terlalu penting dapat gelar veteran atau tidak. yang paling penting, anak cucu dan keturunannya kelak, tetap harus melanjutkan darah pejuang ini. Jangan jadi pengkhianat bangsa dan negara"
Siap, pakde!
[Hazmi Srondol]***
Khususon ila ruhi fil jasadi eyang Asminem Partoadmodjo. Al Fatihah!
Tidak ada komentar
Posting Komentar