Penulis, vlogger & founder of Blogger Reporter Indonesia.
Untuk kerjasama, review dan press release kirim ke: hazmi@bloggerreporter.org ;
cc: hazmi.srondol@yahoo.com
Mendadak saya teringat saat masa kuliah. Di pojok kantin, kulihat dua mahasiswa pagi sedang bermain gitar.
Yang satu tampak santai nggenjrengnya, yang sebelahnya cepat sekali memetik gitarnya.
"Aku pengen nantang (menyebut nama gitaris band) main Yngwie-an"
"Buat apa?" Jawab kawannya dengan kalem.
"Pengen tahu segape' apa dia main gitar. Bisa ngalahin speed tap ku gak?"
"......"
"Eh, lu kok diam aja?"
"Nggak, cuman pengen tanya aja ma elu aja"
"Pa-an?"
"Hapal berapa lagu?"
"Ratusan, ribuan mungkin. Denger dikit langsung inget lagi"
"Hmm... Dah nyiptain berapa lagu lu?"
"...."
Hening.
Ya, pertanyaannya sangat jelas. Pertanyaan yang sepertinya sama jika ditujukan kepada para penulis.
Orang lain tak butuh tahu, seberapa cepat kamu memetik gitar atau mengetik keyboard. Tapi seberapa banyak karyamu sendiri dengan alat yang sama.
Pagi-pagi sekali, saya dan mas Indra Hutapea yang juga admin BRid (Blogger Reporter Indonesia) sampai di sekretariat yang berada di Wisma RIAT, Cawang, Jakarta. Bukan tanpa sebab kami datang tergesa. Hari sabtu, hari libur week endini memang kami ada janji dengan salah satu usaha jasa Cleaning Service Online di Indonesia. Namanya Klik'nClean.
Sebenarnya perasaan kami campur aduk. Antara penasaran dan was-was. Harap maklum, minggu depannya adalah hari pelaksanaan event Inhouse Training komunitas kami yang pertama di tahun 2017 ini. Banyak hal kami persiapkan. Dari backdrop, spanduk, infocus, sound system hingga makanan. Hanya saja, kami belum sempat membersihkan secara total sekretariat kami ini. Apalagi, baru beberapa hari ini, oleh Yayasan RIAT (Rumah Indar Atmanto) baru melakukan perbaikan kecil wisma ini. Waduh, pasti sedikit berantakan didalamnya dan apakah cleanernya mampu membersihkannya dengan baik dan cepat?
Sambil menunggu waktu, saya dan mas Indra mencoba mengecek sekeliling sekretariat sambil mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan cara kerja jasa kebersihan online ini. Kebetulan, walau sering melihat aksi para cleaner di kantor-kantor, mall atau hotel--jujur saja, ini pengalaman pertama kali melihat aksi jasa kebersihan seperti ini diluar jenis gedung-gedung tersebut.
Ba'da dhuhur, akhirnya crew cleaner dari Klik'nClean-pun datang. Lebih cepat dari janji semula yang dijadwalkan pada pukul 14.00 WIB. Jujur saja, saya surprise dengan kehadiran dua cleaner ini. Dan di artikel ini, saya coba berikan beberapa poin penilaian pribadi terhadap jasa ini:
CLEANER CREW
Kesan pertama dan mendalam tentu dimulai saat bertemu dengan mas Fahmi dan mas Aang ini. Mereka datang dengan seragam serupa, lengkap dengan ID cardnya. Begitu sopan namun terlihat profesional dan berpengalaman. Saat pertama bertemu langsung mengucapkan greeting dan tangan kanan disedekapkan ke dada. Etika kerja seperti ini pun membuat saya menjadi penasaran. Lebih tepatnya: kepo!
Apakah ini sikap personal atau memang aturan kerja mereka? Dari hasil ngobrol-ngobrol, ternyata memang itu SOP (Standard Operational Procedur)-nya. "Wah, ini mah level pelayanan ala hoteng bintang 4 atau 5", kata saya yang sebenarnya bercanda. Namun, becandaan saya ini malah dijawab penjelasan memang begitulah konsep bisnis mereka. Memberikan jasa cleaning service setara hotel bintang lima kepada pelagganya di rumah atau kantornya. Waaah.
Sempat iseng juga saya menanyakan, "Bagaimana prosedur lamaran kerjanya,mas?". Jawaban cleaner ini pun kembali mengejutkan saya. Ternyata prosedur penerimaannya termasuk sulit. Selaian test IQ dan akademik, juga terdapat test kecakapan dan pengalaman. Konon, banyak yang gagal dalam tes ini karena perusahaan jasa ini mempunyai standard penerimaan yang tinggi. rata-rata, cleanernya memang jebolan dari crew hotel berbintang 4 atau 5. Panteeees.
Hanya saja, saya heran--kenapa sesulit itu sistem penerimaaanya? Dari penjelasan mas Fahmi, ada perbedaan bisnis antara Klik'nClean dengan jasa serupa yang sudah dahulu ada. Perbedaan paling nyata adalah status karyawannya. DI Klick'nClean, crew cleaner adalah karyawan tetap. Jadi, ada sedikit atau banyak order pekerjaan perhari--gaji mereka tetap sama.
Sedangkan kompetitornya lebih mirip jasa ojek online dimana cleaner-nya bukan karywan dan memakai sistem komisi. Jadi saya bisa simpulkan, dengan konsep ini--standar kerja dari Klik N Clean akan sama. Siapa pun cleanernya. Walah, ini mah sudah serasa tinggal di Amrik atau Eropa saja. Hahaha...
ALAT & CAIRAN TREATMENT
Saya perhatikan, cleaner membawa tas ransel besar saat datang ke sekretariat BRID ini. Saya coba intip dan perhatikan. Ada sapu/pel bergagang alumunium, vacuum cleaner, lap dan yang paling megejutkan adalah cairan semprotan kebersihannya. Ada aneka ragam. Saya tidak hapal satu persatu, yang sempat saya ingat adalah Easy Dab dan Forcemax. Hanya saja, dari informasi mas cleaner--semua cairan adalah produk Johnson&Johnson. Cairan ini sudah menjadi standard mereka.
Bahkan saat mencuci piring dan gelas, mereka memakai merk Sunlight. Baru ngeh cairan yang sering dipakai istri dirumah juga produksi J&J. Norak. Pantas sehabis dibersihkan, bau sekretariat seperti bau khas hotel. Hahaha. Gaya, yah?
Oh ya, soal gagang pel yang terbuat dari alumunium ini sudah saya buktikan keasliannya. Soalnya, saat merekam video, saya sempat kepentok gagang sapunya karena saya terlalu pecicilan--tak mau kehilangan moment. Bisa dicek di video VLOG nya. Hihihi.
AREA & POLA KERJA
Sebenarnya, konsep tarif jasanya dibagi dua: general cleaning dan deep cleaning. Untuk general cleaning, tarif nya dihitung 49 ribu/jam dengan minimal order dua jam. Untuk deep cleaning, mohon maaf saya lupa menanyakan tarifnya, rekan-rekan bisa tanya ke CS nya di nomer WA: 08158525888. Nomer ini juga tertulis kok di situs resminya www.kliknclean.com.
Biasanya, dua jam kerja setidaknya sudah bisa membersihkan 3 kamar seukuran apartemen. Sedangkan kali ini, dua pekerjaan general cleaning dan deep cleaning dilakukan lebih dari dua jam dengan tarif khusus alias diganti review di blog dan youtube. Iya dong, apa nggak babak belur dan jebol kas komunitas untuk biaya membersihkan sekretariat yang terdiri dari dua lantai dengan luas lantai sekitar 400 M persegi di lantai bawah dan 350 M persegi di lantai atas. Hahaha. Ini namanya simbiosis mutualisme loh. Namanya juga nyobanin jasa, semoga paket gratisannya bisa berlanjut #Eh. :p
Nah, dengan bangunan dua lantai ini, ternyata pola kerjanya juga ada. Pertama cek lokasi, kemudian setelah dicek, pekerjaan dimulai dari lantai atas dan bergerak searah jarum jam. Masuk kedalam ruangan dan toilet pun juga bergerak searah jarum jam. Pintu-pintu kusam di semprot dengan cairan khusus. bahkan tembok yang terdapat coretan dan bekas tetesan air AC pun bisa dibersihkan.
Agak lama saat membersihkan kran-kran dan peralatan yang terbuat dari bahan besi chrome. Ada beberapa fase. Pekerjaan ini masuk ke jenis deep cleaning. Walah, manteb banget kerjanya. Semua kran jadi kinclong seperti baru. Itu pun saya mendapat bonus masukan untuk merawat bahan chrome ini. Disarankan, usai terkena cairan baik air atau sabun, segera di lap agar tidak menimbulkan bekas kerak. Oooh, paham sekarang.
SISTEM ORDER & ADMINISTRASI
Untuk yang tertarik dan membutuhkan jasa ini, ada berbagai cara untuk melakukan pemesanannya. Cara paling mudah adalah mengirimkan request melalui nomer WA 08158525888. Cara yang lain adalah order melalui aplikasi Klik'nClean yang sudah tersedia di Google Play atau Apple AppStore. Nah tinggal download dan registrasi untuk request selanjutnya.
Setelah order, nanti crew cleaner akan datang di tempat yang dipesan dan membawa sejenis SPK (Surat Perintah Kerja). Setelah selesai survey, pembersihan dan cross cek ulang. Jika ada komplain, akan segera dikerjakan saat itu juga. Kemudian kita tinggal menandatangani form SPK tersebut, lengkap dengan skor penilaian kerjanya. kalau saya, saya beri skor 5 dari 5.
Sedangkan cara pembayarannya bisa menitipkan langsung ke cleanernya atau membayar melalui kartu debit/kredit.
TENTANG PERUSAHAAN
Nah, semakin menarik ketika akhirnya Venna--Community Builder dari Klik'nClean akhirnya turut menyusul ke sekretariat BRid. Kebetulan, saya ada pertanyaan mengenai perusahaan jasa ini.
Venna, Community Builder Klik'nClean
Dari penjelasan Venna, dapat saya simpulkan bahwa perusahaan ini adalah diversifikasi dari perusahaan CareFAST yang bergerak memang spesialisasi di bidang kebersihan ini. Selama ini, CareFAST hanya melayani perusahaan-perusahaan atau hotel-hotel besar. Sejak oktober 2016, mereka memutuskan menyediakan layanan berbasis online ini.
Cita-citanya sungguh menarik, dengan adanya Klik'nClean ini--diharapkan masyarakat non hotel seperti apartemen, kos atau kantor skala ruko/kecil juga bisa mendapatkan dan merasakan layanan cleaning service setara hotel bintang lima. Kami sudah membuktikan hasilnya. Luar biasa, memang. Hal yang sebenarnya sudah jamak di luar negeri, namun di Indonesia, baru beberapa bulan terakhir ini saja mulai muncul budaya bisnis seperti ini. Itu pun, untuk sementara cakupan layanannya masih di Jakarta. Untuk kota-kota lainnya, saya rasa hanya masalah waktu saja untuk mendapatkan layanan serupa.
Kadangkala, kalimat yang sering kubaca di medsos atau chat broadcast tampak biasa-biasa saja. Namun ketika diucapkan dalam situasi dan diskusi langsung menjadi berbeda.
Contohnya sohib saya yang satu ini, mas Anjar Priyatna misalnya. Sosok yang jaman pilpres beda kubu, namun sepulang dari tanah suci kok mendadak jadi satu barisan. Bahkan dalam aksi 411 & 212 ia pun termasuk dalam shaf terdepan.
Padahal saya sama sekali nggak pernah ngojok-ojokin loh. Boleh tanya, kalau sama sahabat yang berbeda pandangan, saya cenderung membiarkan pilihan mereka masing-masing.
Cukup menunjukan kepada mereka, pilihan apa yang sudah saya putuskan dan dukung. Sekali saja cukup. Sisanya bahas yang lain.
Nah, siang tadi di Resto Ke'Ku:n seberang kantor--ia mengunjungi saya untuk bersilaturahmi.
Tak ada bahasan politik kecuali sambung rasa dan kangen-kangenan karena walau sama-sama berkerja di Jakarta, pertemuan langsung itu menjadi hal yang sangat sulit dalam benaman kesibukan dan tanggung jawab kehidupan masing-masing.
Kemudian, entah bagaimana--terucap kata dari bibir yang baru seminggu kembali ke tanah air dari ibadah umrahnya yang kedua kalinya:
"Rezeki itu kejutan dari Allah, sedangkan perkerjaan yang kita lakukan sehari-hari adalah ibadah"
Benar sekali, bro. Sekali lagi, kalimat ini sering kubaca. Namun siang ini begitu berbeda rasanya. Menggetarkan hati dan menembus kalbu.
Eniwai, kopi dan cemilan tadi juga bagian dari rezeki kan? Soalnya saya sangat terkejut ditraktir dadakan di siang bolong.
Ada quote menarik
dari mas Anies saat debat pertama cagub DKI. "Banyak bicara, banyak
bekerja!".
Ya, memang slogan itu pernah
saya baca di buku Di Bawah Bendera Revolusi karya Bung Karno. Buku yang
merupakan kompilasi dari essay beliau di berbagai macam media saat itu. Salah
satunya, Pikiran Rakyat.
Cara-cara bung Karno ini
memang terbukti efektifitasnya. Ia berbicara bukan sekedar mulut saja, namun
dalam pena yang ternyata tajamnya mampu merobek otak dan hati para penjajah
sekaligus membakar perjuangan rakyat Indonesia saat itu.
Saking efektifnya cara ini,
saya pun sempat terheran heran ketika dalam kasus kriminalisasi dunia
telekomunikasi yang menimpa pak INDAR ATMANTO--ada yang meminta saya diam,
membisu. Konon katanya adalah bagian dari silent operation. What?
Kasus sebesar itu, masalah
level tinggi dalam dunia telekomunikasi--dimana diperlukan penyadaran kepada
masyarakat tentang apakah yang sebenarnya terjadi, kok malah seakan-akan
ditutupi.
Saya fikir, dengan kediam
bisunya ini, akan ada sejenis gerakan clandestein yang luar biasa sehingga
masalah tidak berlarut-larut dan kebenaran mendapatkan tempat semestinya. Yaitu
kebebasan dan kemenangan para expert telekomunikasi. Namun apa hasilnya? NOL
BESAR!
Dari sidang Pengadilan
Negeri, Pengadilan Tinggi hingga MA semuanya kalah. Bahkan saat mengajukan
Peninjauan Kembali (PK) yang pertama pun tertolak.
Kadang saya merasa,
jangan-jangan ada kesegajaan agar kasus ini tidak membesar di masyarakat. Tidak
diketahui rakyat Indonesia jika salah satu pahlawan telekomunikasi Indonesia
ini--yang dua tahun lagi pensiun, menghabiskan masa pensiunnya di penjara saja.
Jadi tumbal kebijakan perusahaan?
Dan kini, tinggal satu
kesempatan. Pengajuan PK (peninjauan kembali) ke 2 dari keputusan MA. Apakah
saya perlu nurut tetap diam membisu dalam silent operation atau sudah
saatnya saya berteriak keras, kawan-kawan?
Jujur, saya sangat terkejut
ketika mendapat broadcast dari Ahmad Dhani yang berisi link video berjudul IMAN
di aplikasi chat Whatsapp ini.
Ya, saya sangat memahami
modal dan area pertempuran politik yang sedang dijelajahi mas Dhani ini. Modal
popularitasnya memang sempat mengacaukan peta pilkada di Kabupaten Bekasi ini.
Elektabilitasnya pun cukup menonjol, menurut data LSI-- awal bulan oktober 2017
ia mampu mencapai 30%. Hanya terpaut belasan point dari incumbent yang sudah
mengenggam modal 49%.
Hanya saja, ada keanehan
dalam beberapa bulan kedepannya. Terjadi degradasi yang cukup tajam. Bahkan
akhir Desember 2016 elektabilitasnya sempat ambruk ke peringkat ke 4 dari 5
calon bupati/walikota Bekasi.
Selain dari kesalahan mas
Dhani sendiri yang terlalu turut campur di Pilkada DKI, ruang yang sebenarnya
tidak masuk dalam wilayah pilkadanya yang menundang buzzer-buzzer Ahok semakin
intensif melakukan pengrusakan citra Dhani di social media, saya sebenarnya
juga merasa--saya termasuk bagian yang menjadi penyebab terjadinya pelorotan
elektabilitas ini. Terlalu banyak informasi mengenai potensi sumber daya alam
dan kapital ekonomi yang berputar di Kabupaten Bekasi ini. Pajak ke Pusat yang
pertahunannya mencapai 125 trilyun pun memberi indikasi besarnya CSR yang
berputar di kabupaten yang memiliki kawasan industri dengan 5000 perusahaan
ini.
Alhasil, kompetitor pun
seakan terjaga. Ada yang mendadak memperkuat jaringan distribusi, ehm, serangan
fajarnya. Ada yang bergerak semakin gencar door to door ke kalangan buruh, ada
yang bergerak secara candestain untuk melakukan penggerogotan relawan, bahkan
ada pula kompetitor yang sebelumnya sudah mengibarkan bendera putih, tidak akan
menggelar kampanye akbar, mendadak merekrut banyak buzzer dan para expert
internet marketer.
Ini situasi yang sulit dan
berat buat mas Dhani. Suka atau tidak harus diakui sangat berpotensial
menghancurkan karir Ahmad Dhani di bidang politik yang baru diterjuninya. Ini
pun akan sangat berbahaya terhadap karirnya di dunia musiknya. Kekalahan Dhani
akan menjadi olok-olok secara nasional.
Untung saja, saya ingat
sekali pesan pertama yang saya berikan kepada mas Dhani. Entah ia ingat atau
tidak. Saya hanya memberikan pesan yang berisi status facebook saya tentang
"mistifikasi politik" ala Gus Dur. isinya kurang lebih:
***
Dunia politik itu luas. Ada
pakem yang berdasarkan hal-hal yang berbasis data dan akademis seperti index
popularity, prosentase anu ini, political cost segini segitu, dukungan media
plus buzzer dan hal-hal sejenisnya.
Politik juga ada sisi yang
lain. Ada yang dalam pengambilan keputusan politik berdasarkan pesan gaib yang
datang melalui mimpi (wangsit) secara pribadi atau lewat kyai/paranormal.
Bahkan segala bentuk
aktivitas, tindakan atau langkah politik yang menyimpang dari permasalah
politik yang sebenarnya di luar rasionalitas, logika dan kebiasaan politik.
Hal ini disebut
"MISTIFIKASI POLITIK".
Adakah yang sukses dalam
sisi ini? Ada, Gus Dur contohnya...
Salam,
Hazmi Srondol
***
Hanya saja, saya saat itu
tidak/belum menjelaskan apa esensi mistifikasi politik. Bagaimana memulainya?
Alhamdulillah, lagu IMAN
yang dibuatnya ini adalah penjelasan dari esensi mistifikasi tersebut. Hal yang disadarinya atau tidak terdapat
lirik berisi "bismillahi tawakal, sampai saatnya mati, tak ada satu
kekuatan, selain kekuatan dari Allah dan tak ada daya dan upaya selain
pertolongan Allah.
Ya, mistifikasi politik
selalu dimulai olehapa yang disebut
para pendekar pencak silat, samurai dan pendekar taichi sebagai suwung, mu shin
dan wu wei. Kata yang bolehlah diartikan dengan emptyness atau 'kosong'. Kalau
dalam khasanah Islam, hal ini sering disebut dengan "ikhlas".
Pemahaman dasar inilah yang
mampu membuat aliran hawa murni, ki atau chi mengalir dengan sangat deras.
Kekuatan metafiska dan metacyber yang akan mempercepat langkah sekaligus
mendobrak pagar pagar penghambat. Terbukti dengan mendadak menguatnya
elektabilitas Ahmad Dhani walau hanya dalam hitungan hari serta penguasaaan
keyword "santri" olehnya secara natural selain keyword buruh dan
sumber daya alam yang begitu kuat di Kabupaten Bekasi.
Selamat, mas. Langkahmu
sudah benar dan luar biasa. Semoga saja awal jalan mistifikasi politik ini
dilengkapi oleh tirakat penyempurna yang lazim ditempuh para mistikus politik
ini. Yaitu sholat mutlak dua rokaat. Tetapi sholat mutlaknya di depan ka'bah
yang merupakan salah satu urutan ritual dalam ibadah haji atau umrah.
Mendadak lidah kemreces
pengen telor asin Brebes. Berhubung untuk menuju Brebes membutuhkan waktu sekita
4-5 jam dari rumah, walau naik jalan tol--terpaksa untuk menghilangkan ngiler saya menuju ke mini market
terdekat.
Lumayan, disana tersedia satu paket yang isinya dua telor
asin. Telur asin ini diproduksi oleh sebuah CV dari Tangerang. Harga eceran
perbiji 4500. Untuk reviewnya sebagai berikut:
1. BENTUK
Sama seperti telur Brebes. Bulet lonjong dengan warna biru
toska. Tidak kekecilan seperti telur ayam petelur apalagi ayam kampung. Tidak
kebesaran seperti telor mentoq (itik
manila) atau angsa. Pas dan akurat.
2. STEMPEL
Versi telur asin mini market tidak ada stempel khas telur
asin Brebes. Adanya stiker kecil dengan tulisan MS. Ibarat preman, nggak pakai
tatto permanen, hanya pakai tatto tempel.
Stiker, bukan stempel (dok. Hazmi Srondol)
3. WARNA DALAM
Telur mini market warnanya sudah mirip yang di Brebes.
Kuning agak kecoklatan. Tanda ada proses pengabuan. Namun dilihat dari hasilnya
yang bagian putih tidak seakan-akan berlapis, dan tengah telurnya tidak
mengeluarkan cairan kuning kental--proses pengabuan sepertinya hanya 5-7 hari.
Sedangkan telor brebes 12 sd 14 hari. Bahkan pada edisi khusus full kolesterol
bisa sampai 21 hari.
Namun ini jauh lebih baik drpd telur asin yang dijual di
pinggir stasiun yang dalamnya tetap berwarna putih. Tanda membuat telor asinnya
tanpa melalui proses pengabuan. Hanya direbus dengan air garam.
4. RASA
Telur asin ini sudah sesuai standar rasa telur asin brebes.
Skala kemiripan rasa 75% dari versi brebes. Lumayan dari pada versi telur asin
pinggiran stasiun yang paling mentok kemiripannya rasanya 30%.
Jika dinilai dalamkhazanah per-telorasin-an, ada istilah masir untuk rasa dan tekstur dari kuning telornya. Menurut
penilaian saya, derajat ke-masir-an telur asin versi mini market ini adalah 70%
dibanding telur asin Brebes asli.
Demikian review kali ini. Selamat malam minggu bagi yang
sudah ada pasangannya.
Cohn & Wolfe akan mengelola semua kampanye kehumasansektor pariwisata
Negara Bagian Australia Barat di Singapura, Malaysia dan Indonesia
Jakarta,12Januari2017-Jakarta, 12 Januari 2017 - Tourism Western
Australia (Tourism WA) telah menunjuk Cohn & Wolfe sebagai agensi humas
resmi dalam meningkatkan visibilitasnya sebagai tujuan wisata terkemuka di
kawasan Asia-Pasifik.
Cohn
& Wolfe akan mengelola semua kampanye kehumasansektor pariwisata Negara Bagian Australia Barat di Singapura, Malaysia dan Indonesia
Jakarta, 12 Januari 2017 (HAZMISRONDOL.COM) - Tourism Western
Australia (Tourism WA) telah menunjuk Cohn & Wolfe sebagai agensi humas
resmi dalam meningkatkan visibilitasnya sebagai tujuan wisata terkemuka di
kawasan Asia-Pasifik.
Penunjukan ini merupakan kelanjutan dari jasa kehumasan yang diberikan
Cohn & Wolfe bagi Tourism WA guna mendorong publisitas Australia Barat di
pasar Indonesia.
Terhitung mulai Januari 2017, perpanjangan kontrak ini akan mencakupi
pasar Singapura dan Malaysia sebagai tambahan dari pasar Indonesia dalam waktu
enam bulan kedepan.
Selaku Chief Executive
Officer Tourism WA, David Lowe mengatakan ia berharap Cohn & Wolfe sebagai agensi
jasa humas dapat menginspirasi wisatawan untuk membuat Australia Barat menjadi
destinasi liburan mereka.
Keindahan Western Australia di Wilyabrup Cliffs, Margaret River- credit www.margaretriver.com
“Singapura, Malaysia,
dan Indonesia merupakan pasar penting bagi Australia Barat, secara keseluruhan
ketiga wilayah ini memberikan kontribusi sebesar $484juta bagi perekonomian
negara bagian dan menarik lebih dari 231.000 pengunjung hingga September
2016," kata Lowe.
"Australia Barat
menawarkan banyak pengalaman pariwisata yang luar biasa, beberapa di antaranya
tidak dapat ditemukan di tempat lain di Australia, bahkan di dunia.
"Sebagai contoh,
kita memiliki koleksi bunga liar terbesar di dunia; pantai terputih di Australia
yang terletak di Lucky Bay, Esperance; air terjun horizontal yang hanya ada dua
di dunia di Kimberley; berenang dengan hiu paus, ikan terbesar di dunia di
Exmouth; dan galeri outdoor terbesar di dunia di Danau Ballard.
"Australia Barat merupakan
salah satu negara bagian terluas di dunia dengan keindahan dan budayanya yang
belum tersentuh yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai keinginan dan budget
wisatawan."
Bertugas untuk mempromosikan Australia Barat sebagai tujuan pilihan bagi
wisatawan melalui kampanye publikasi, Cohn & Wolfe akan berupaya untuk
meningkatkan pengunjung yang datang dari wilayah Asia-Pasifik.