Saya rasa, bukan saya saja yang awalnya terkejut ketika melintas masuk ke KM-0 Jakarta dari arah timur ruas tol Cikampek. Disana, dari sisi kiri dan kanan terlihat dua baliho yang sangat unik.
Satu baliho dengan posisi portrait dengan gambar bunga berwarna biru dan beberapa ratus meter kemudian sebelah kiri adalah gambar sebuah kota indah yang berdiri di sebuah bukit batu. Tebakan saya, itu merupakan gambar kota Santorini, salah satu tujuan wisata utama di Yunani.
Entah sudah berapa kali gambar-gambar ini berubah tema. Kadang hanya berupa sebuah lanscape, kadang human interest atau yang lain sebagainya. Namun dengan kaidah gambar yang sangat menarik. Malah boleh dibilang, gambar-gambar ini sangat luar biasa kualitasnya.
Awalnya, saya sempat merasa ini hanya sekedar gambar biasa. Pengisi baliho yang belum tersewakan. Namun, betapa terkejutnya setelah mendekat. Ada tulisan pendek yang tertera disana, yaitu: “Difoto dengan Iphone 6”.
Dengan tambahan informasi penggambil gambar dan lokasi foto-foto sejenis lainnya seperti: Oleh Francis O. apple.com/id/worldgallery.
Jelas saya terbahak senang. Ya, cara beriklan ini sangat jenius. Hanya konsentrasi pada konten gambar saja tanpa banyak babibu dengan statement “jualan” yang terlalu hard selling dan membosankan.
Cara ber-iklan ini tentu juga merupakan jawaban dari beragam polemik ketika pertama kali Iphone 6 akan muncul dan beredar dipasaran. Saat itu, salah satu pokok masalah yang terkemuka adalah perihal harga Iphone 6 yang dianggap terlalu mahal dibanding spare part atau material yang tertanam di dalamnya.
Harap maklum, dari berbagai Review Handphone—memang kebanyakan sisi yang dibahas adalah spesifikasi teknis dan part yang tertanam di dalam sebuat perangkat smartphone. Untuk iphone6 sendiri, ada seorang blogger tekno luar negeri yang telah membongkar dan mengkaji harga part tersebut. Menurut hitungannya, harganya total part dan materialnya 3 juta saja. hanya sepertiga dari harga Iphone 6 sendiri.
Sempat pihak Apple mengeluarkan statement bahwa ada yang lebih mahal daripada sekedar part, yaitu biaya riset untuk design dan inovasi produk ini.
Banyak yang menolak, bahkan mengejek perihal mahalnya biaya riset dan inovasi ini. Namun, untuk saya sendiri. Saya sependapat dengan punggawa Apple.com ini. Ada hal-hal yang lebih bernilai daripada sekedar harga material part.
Contohnya dari sisi penulis, harga laptop yang dipakai hanya berapa ratus ribu saja. Bekas pula. Namun jika sudah terbuat sebuah “konten” tulisan yang sangat bermutu dan berpengaruh, serta tersebar viral di dunia internet. Saya fikir tidak mengherankan konten dari penulis tersebut akan dihargai jutaan bahkan ratusan juta rupiah.
Nah, kembali ke polemik harga Iphone6 tersebut. Ada sebuah clue dari Steve Jobs, pendiri Apple yang mengatakan: "Paint the back of the fence. Because you'll know." Sebuah kalimat kiasan berupa ajakan untuk mengecek cat dibalik pagar. Atau “melihat” apa yang tak hanya tampak dimuka saja.
Kalau hanya melihat muka saja. Memang Iphone6 ini akan “terlihat” spesifikasi teknisnya seperti: Bahan material casing dari alumunium dengan dimensi 138.1x67x6.9mm, berat 129 gr, Sim card jenis Nano-SIM, OS seri IOS 8 yang bisa diaupgrade ke iOs 9.2, Ukuran layar 4.7 inches dengan resolusi 750x1334 pixels, Memori Internal 16 GB serta prosesor Dual-core 1.4 GHz dan lain sebagainya yang bisa kita cek di berbagai macam forum review seperti comtohnya di Review Blibli.com.
Namun, mengutip kembali kata Steve Jobs—ada hal yang akan kita ketahui jika menggali lebih dalam dari produk-produk keluaran Apple ini. Tidak terkecuali di Iphone6.
Hal ini semakin terlihat ketika muncul kompetitor Iphone6 yang secara kasat mata sangat mirip Iphone6. Bahkan untuk spesifikasi partnya langsung memilih part dengan spesifikasi lebih tinggi daripada Iphone6.
Hanya saja, memang kaidah “perfectionist” para designer dan engineering Apple susah dibantah. Dari sisi design saja, terlihat “alignment” atau kesejajaran garis dalam pembuatan produk mirip-mirip Iphone6 ini banyak ‘kecelakaan’nya. Detailnya, mari kita simak.
Memang, bentuk sudut bulat telur sudah sangat mirip Iphone 6. Namun jika kita teliti, dari sisi bagian dimana tempat colokan power, jack microphone sudah terlihat bedanya. Iphone begitu rapih, sejajar dalam garis design yang presisi dan hati-hati. Kompetitornya? Tidak jelas sumbu garisnya. Ada 3 sumbu garis yang terbentuk dan menjadi terlihat tidak simetris.
Kemudian sisi yang lain, ada sebuah sticker yang tertempel di smartphone kompetitornya. Kali ini, sticker yang muncul bertuliskan: QUALCOMM 4G. Hal yang lazim ada pada semua ponsel dengan konsep sistem lisensi tetapi tidak bakalan kita temui di produk-peroduk Apple. Itu pun penempatannya tidak sejajar rapi dengan tombol-tombol dan lubang lain disekitar sticker. Weleh-weleh.
Kemudian pada sisi mic atau tombol tempat simcard kompetitor juga terlihat tidak simetris garisnya. Sepertinya memang agak tergesa-gesa designnya. Asal mirip Iphone6 saja. Hahaha…
Nah, dari design dan aligment saja kita bisa tahu bagaimana Apple Inc begitu teliti dan hati-hati. Bahkan jika para kompetitornya memakai part yang sekilas tampak lebih canggih, saya tidak terlalu yakin integrasi sistem nya akan maksimal. Nyatanya, Iphone 6 ini terbukti lebih hemat baterai. Bahkan lebih hemat daripada para kompetitornya atau kakak kandungnya pada seri sebelumnya seperti Iphone 5 atau 4.
Kemudian, ada extra manfaat lain dari pengguna Iphone6 yang hobi memotret atau videografi. Disana sudah tersedia sebuah forum yang fokus pada kreasi foto dan video. Contohnya bisa dilihat di link berikut ini: www.apple.com/id/worldgallery
Bahkan jika beruntung, karyanya akan dijadikan bagian dari promo Iphone seperti baliho di KM.0 Jakarta ini. Saya yakin, timbal baliknya pasti menggiurkan. Perusahaan sekelas Apple tentu tidak akan main-main dan bunuh diri dengan para pembuat konten bermutu tinggi ini.
Terakhir, kini tinggal pilihan hati anda saja. Jika ingin berkarya dan sejiwa dengan Apple Inc. dengan tampilan grafis tinggi pada sistem dan aplikasi-aplikasinya, ingin membuat karya yang juga orisinil, kreatif dan perfectionis. Saya rasa, Iphone6 ini tepat untuk anda.
[Hazmi Srondol]
Satu baliho dengan posisi portrait dengan gambar bunga berwarna biru dan beberapa ratus meter kemudian sebelah kiri adalah gambar sebuah kota indah yang berdiri di sebuah bukit batu. Tebakan saya, itu merupakan gambar kota Santorini, salah satu tujuan wisata utama di Yunani.
Entah sudah berapa kali gambar-gambar ini berubah tema. Kadang hanya berupa sebuah lanscape, kadang human interest atau yang lain sebagainya. Namun dengan kaidah gambar yang sangat menarik. Malah boleh dibilang, gambar-gambar ini sangat luar biasa kualitasnya.
Awalnya, saya sempat merasa ini hanya sekedar gambar biasa. Pengisi baliho yang belum tersewakan. Namun, betapa terkejutnya setelah mendekat. Ada tulisan pendek yang tertera disana, yaitu: “Difoto dengan Iphone 6”.
Dengan tambahan informasi penggambil gambar dan lokasi foto-foto sejenis lainnya seperti: Oleh Francis O. apple.com/id/worldgallery.
Jelas saya terbahak senang. Ya, cara beriklan ini sangat jenius. Hanya konsentrasi pada konten gambar saja tanpa banyak babibu dengan statement “jualan” yang terlalu hard selling dan membosankan.
Cara ber-iklan ini tentu juga merupakan jawaban dari beragam polemik ketika pertama kali Iphone 6 akan muncul dan beredar dipasaran. Saat itu, salah satu pokok masalah yang terkemuka adalah perihal harga Iphone 6 yang dianggap terlalu mahal dibanding spare part atau material yang tertanam di dalamnya.
Harap maklum, dari berbagai Review Handphone—memang kebanyakan sisi yang dibahas adalah spesifikasi teknis dan part yang tertanam di dalam sebuat perangkat smartphone. Untuk iphone6 sendiri, ada seorang blogger tekno luar negeri yang telah membongkar dan mengkaji harga part tersebut. Menurut hitungannya, harganya total part dan materialnya 3 juta saja. hanya sepertiga dari harga Iphone 6 sendiri.
Sempat pihak Apple mengeluarkan statement bahwa ada yang lebih mahal daripada sekedar part, yaitu biaya riset untuk design dan inovasi produk ini.
Banyak yang menolak, bahkan mengejek perihal mahalnya biaya riset dan inovasi ini. Namun, untuk saya sendiri. Saya sependapat dengan punggawa Apple.com ini. Ada hal-hal yang lebih bernilai daripada sekedar harga material part.
Contohnya dari sisi penulis, harga laptop yang dipakai hanya berapa ratus ribu saja. Bekas pula. Namun jika sudah terbuat sebuah “konten” tulisan yang sangat bermutu dan berpengaruh, serta tersebar viral di dunia internet. Saya fikir tidak mengherankan konten dari penulis tersebut akan dihargai jutaan bahkan ratusan juta rupiah.
Nah, kembali ke polemik harga Iphone6 tersebut. Ada sebuah clue dari Steve Jobs, pendiri Apple yang mengatakan: "Paint the back of the fence. Because you'll know." Sebuah kalimat kiasan berupa ajakan untuk mengecek cat dibalik pagar. Atau “melihat” apa yang tak hanya tampak dimuka saja.
Kalau hanya melihat muka saja. Memang Iphone6 ini akan “terlihat” spesifikasi teknisnya seperti: Bahan material casing dari alumunium dengan dimensi 138.1x67x6.9mm, berat 129 gr, Sim card jenis Nano-SIM, OS seri IOS 8 yang bisa diaupgrade ke iOs 9.2, Ukuran layar 4.7 inches dengan resolusi 750x1334 pixels, Memori Internal 16 GB serta prosesor Dual-core 1.4 GHz dan lain sebagainya yang bisa kita cek di berbagai macam forum review seperti comtohnya di Review Blibli.com.
Namun, mengutip kembali kata Steve Jobs—ada hal yang akan kita ketahui jika menggali lebih dalam dari produk-produk keluaran Apple ini. Tidak terkecuali di Iphone6.
Hal ini semakin terlihat ketika muncul kompetitor Iphone6 yang secara kasat mata sangat mirip Iphone6. Bahkan untuk spesifikasi partnya langsung memilih part dengan spesifikasi lebih tinggi daripada Iphone6.
Hanya saja, memang kaidah “perfectionist” para designer dan engineering Apple susah dibantah. Dari sisi design saja, terlihat “alignment” atau kesejajaran garis dalam pembuatan produk mirip-mirip Iphone6 ini banyak ‘kecelakaan’nya. Detailnya, mari kita simak.
Memang, bentuk sudut bulat telur sudah sangat mirip Iphone 6. Namun jika kita teliti, dari sisi bagian dimana tempat colokan power, jack microphone sudah terlihat bedanya. Iphone begitu rapih, sejajar dalam garis design yang presisi dan hati-hati. Kompetitornya? Tidak jelas sumbu garisnya. Ada 3 sumbu garis yang terbentuk dan menjadi terlihat tidak simetris.
Kemudian sisi yang lain, ada sebuah sticker yang tertempel di smartphone kompetitornya. Kali ini, sticker yang muncul bertuliskan: QUALCOMM 4G. Hal yang lazim ada pada semua ponsel dengan konsep sistem lisensi tetapi tidak bakalan kita temui di produk-peroduk Apple. Itu pun penempatannya tidak sejajar rapi dengan tombol-tombol dan lubang lain disekitar sticker. Weleh-weleh.
Kemudian pada sisi mic atau tombol tempat simcard kompetitor juga terlihat tidak simetris garisnya. Sepertinya memang agak tergesa-gesa designnya. Asal mirip Iphone6 saja. Hahaha…
Nah, dari design dan aligment saja kita bisa tahu bagaimana Apple Inc begitu teliti dan hati-hati. Bahkan jika para kompetitornya memakai part yang sekilas tampak lebih canggih, saya tidak terlalu yakin integrasi sistem nya akan maksimal. Nyatanya, Iphone 6 ini terbukti lebih hemat baterai. Bahkan lebih hemat daripada para kompetitornya atau kakak kandungnya pada seri sebelumnya seperti Iphone 5 atau 4.
Kemudian, ada extra manfaat lain dari pengguna Iphone6 yang hobi memotret atau videografi. Disana sudah tersedia sebuah forum yang fokus pada kreasi foto dan video. Contohnya bisa dilihat di link berikut ini: www.apple.com/id/worldgallery
Bahkan jika beruntung, karyanya akan dijadikan bagian dari promo Iphone seperti baliho di KM.0 Jakarta ini. Saya yakin, timbal baliknya pasti menggiurkan. Perusahaan sekelas Apple tentu tidak akan main-main dan bunuh diri dengan para pembuat konten bermutu tinggi ini.
Terakhir, kini tinggal pilihan hati anda saja. Jika ingin berkarya dan sejiwa dengan Apple Inc. dengan tampilan grafis tinggi pada sistem dan aplikasi-aplikasinya, ingin membuat karya yang juga orisinil, kreatif dan perfectionis. Saya rasa, Iphone6 ini tepat untuk anda.
[Hazmi Srondol]