Sewaktu SD saya sedikit binggung dengan ukuran sorban pangeran Diponegoro yang rada oversize alias kebesaran yang terlihat di buku-buku sejarah. Saya sempat berfikir, ada salah gambar dari lukisan tersebut yang direpro dalam bentuk foto.
Apalagi semenjak melihat munculnya ustadz-ustadz di TV yang memakai sorban dengan ukuran tak sebesar yang dipakai pangeran Diponegoro--semakin kental persepsi awal bahwa gambar tersebut salah.
Namun, setelah melihat gambar sorban Sultan Sulaiman pemimpin kerajaan Turki Ottoman ditahun 1520 an--yang ukurannya lebih oversized kegedean, saya merasa sepertinya tidak salah lukisan awal pangeran Diponegoro itu. Bahkan bisa jadi, gambaran sorban nya lebih kecil dari aslinya.
Hal ini baru saya sadari setelah tahu bahwa Pangeran Diponegoro adalah seorang Mursyid (guru tasawuf) besar aliran Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsabandiyah. Aliran sufi ini mengajarkan bahwa "kaum sufi" adalah kaum yang sudah bercerai dengan "dunia" karena sudah terikat hatinya pada Sang Penciptanya.
Perjuangan yang dilakukankan murni karena murni merasa bagian dari "tugas"-nya sebagai manusia untuk menegakkan yang haq (benar) adalah haq dan bathil adalah batil. Lebih mengejutkannya, beliau menolak menjadi raja mengantikan Sri Sultan Hamengkubuwono III karena alasan sepele, beliau adalah anak selir.
Nah, saya yang tadinya terkejut dengan catatan sejarah ini akhirnya paham. Yang dilakukannya adalah normal untuk manusia selevel beliau.
Karena seperti Sultan Sulaiman dari Turki yang sorbannya kayak kegedean--saya baru sadar bahwa sorban tersebut besar bukan karena faktor fashion untuk menunjukan besarnya jabatan mereka berdua. Sorban besar tersebut, tak lain dan tak bukan hanyalah kain kafan yang mereka persiapkan sendiri untuk mengkafani jasadnya sendiri jika mendadak Allah memanggil nya dari kehidupan di dunia.
Mendadak saya berharap segera lahir pemimpin di negeri ini yang setidaknya mengalir atau terdapat setetes aliran darah dan pemahaman yang sama dengan Pangeran Diponegoro ini.
Pemahaman bahwa--pemimpin itu adalah orang paling depan yang paling siap mati membela yang haq. walau pun gayanya tidak modis sama-sekali.
....
follow: @hazmiSRONDOL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar
Posting Komentar