Responsive Ad Slot

Latest

Sports

Gossip

Covered

Kuliner: Tape Ketan Kuningan di Jalan Tol

Minggu, 08 Desember 2013

Gegara sering menemani anak nonton film animasi CARS, saya sempat khawatir dengan rencana pembangunan jalan tol besar-besaran di Indonesia ini.

Ya, saya tahu--jalan tol sudah sangat mendesak mempercepat dan mempermudah distribusi apa pun di negeri ini.


Hanya saja, ada kegalauan muncul saat melihat ilustrasi tentang kota yang hampir mati karena hadirnya jalan tol ini. Kalau dalam film tersebut, digambarkan kota Radiator Spring terancam hilang dalam peta Amerika karena pembangunan jalan highway yang disana disebut Route 66.

Harap maklum, saat sebelum Amerika terinspirasi pembangunan u-bahn nya Jerman saat perang dunia kedua, jalan tol yang menjadi kunci sukses strategi "Blitzkrieg" atau serangan kilat melalui panser-panser Jerman--kota-kota kecil di Amerika hidup dari pengendara mobil yang melintas di kota mereka.

Kekhawatiran itu semakin menguat saat kuperhatikan, sejak hadirnya jalan tol Cipularang yang terbukti menenggelamkan kebiasaan makan sate Maranggi di Purwakarta. Hal yang setengah wajib kulakukan saat dalam perjalanan ke Bandung via Jatiluhur. Terbayang kengerian bakal makin banyaknya produk kuliner lokal tumbang gegara jalan tol ini.

Namun, pada suatu hari--kami sekeluarga sepulang dari jalan jalan di Bandung terpaksa mampir di rest area Km 95-an. Maklum, ada yg mendadak mendapat panggilan alam ke toilet.

Nah, iseng-iseng saya mampir ke salah satu kios di SPBU tersebut. Ada yang menarik perhatian, yaitu tape ketan dalam bungkus daun jambu.Tape ini berasal dari Kuningan, Cirebon. Dimana satu embernya berisi 80 bungkus ini kubeli sebagai oleh-oleh.

Menakjubkan, selama 34 tahun pernah mencicipi tape ketan--baru kali ini terbelalak kenikmatan mencicipinya. Rasanya manis dan hangat di tenggorokan. Bahkan dari kumpulan tape itu, terdapat sekitar sebotol akua air yang menetes dari sela-sela ketannya.

Dari tape ini, mendadak ketakutanku akan punahnya kota-kota kecil akibat pembangunan jalan tol pun punah. Berganti rasa penasaran ingin berkunjung ke Kuningan untuk berwisata kuliner mencari sentra penjual aslinya. Sebuah simbiosis.mutualisme pariwisata, dimana rest.area menjadi pilar promosinya.

Hal yang sayangnya mengundang kecurigaan istriku karena semenjak air tapenya malah ikutan kuminum, saya tidurnya pules susah dibangunkan. Katanya, saya hanya berniat mencari air ketannya.buat mabuk-mabukan.

Nuduh!

[Hazmi Srondol]

Tidak ada komentar

Don't Miss