Responsive Ad Slot

Latest

Sports

Gossip

Covered

Gaya "Pamer Kesusahan" Ala Orangtua

Minggu, 14 Desember 2014

Jepretan Layar 2015-06-20 pada 01.17.43

Sepertinya, ada suatu jurus turun temurun 'pendidikan' dari orang tua yang ternyata masih berlaku sampai saat ini.

Jurus itu berjudul "pamer kesusahan".

Jikalau dulu, almarhum bapakku bercerita susahnya punya buku dan sepatu saat beliau masih SD--kemana-mana membawa sablak atau sejenis ipad dari papan dan kapur serta cekeran kaki saat berangkat sekolah.

Maka, aku pun tak kalah. Kubercerita tentang zamanku yang sekolah tak pernah diantar naik motor atau mobil, jalan kaki sejak SD. Lebih mendayu ceritanya, saat SMP pun aku bercerita kesusahan serupa--tetap jalan kaki ketika banyak teman yang lain naik mikrolet atau bus Damri.

Tujuannya tentu memotivasi anak agar berprestasi tinggi setelah diberi banyak fasilitas. Walau sebenarnya, sih--terbesit rasa pamer jika bapaknya bisa sukses walau dulu menderita. Sejenis merendah meninggikan mutu lah. Hehehe...

Nah, akhirnya--jurus pamer kesusahan ini pun tampaknya harus segera di akhiri.

Soalnya ada kabar ketika ibuknya bocah hendak menjemput anak pulang UTS, mendadak si bocah sudah ujug-ujug di depan pintu rumah. Pulangnya jalan kaki.

Langsung saja kutelefon si bocah dan bertanya, "capek nggak jalannya, nak?".

Ia pun menjawab, "enggak, kan kayak bapak dulu. Nggak capek jalan kaki ke sekolah"

Aku pun terdiam dan berkata dalam hati, "Iya, bapakmu memang nggak capek jalan kaki ke sekolah, karena masih banyak teman lain juga jalan kaki. Lha kamu, jalan kan kakinya sendiriaaaann...!"

Bapaknya pun dari jauh langsung trenyuh, mbrebes mili...

***

Tidak ada komentar

Don't Miss