Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan masukan informasi dari rekan-rekan sahabat pages FB ini perihal anak Anies Baswedan yang bersekolah di SD LAZUARDI. Sahabat-sahabat ini khawatir jika Anies Bswedan adalah penganut paham Syiah, paham yang berseberangan dengan paham sunni yang lazim dianut warga Indonesia dan penduduk Jakarta pada khususnya.
Untuk SD Lazuardi, sampai saat ini belum menemukan bukti kuat bahwa SD tersebut berpaham syiah. Bahkan pihak sekolah tersebut sudah membantah keras adanya tuduhan tersebut.
Sedangkan untuk mas Anies sendiri, alhamdulillah pada hari minggu (2/10/2016) di gedung DPP PKS, Jl. TB SImatupang Jakarta--Anies membantah dirinya adalah penganut paham Syiah sekaligus menolak dianggap pendukung JIL (Jaringan Islam Liberal).
Untuk saya pribadi, sejak awal kenal saya memang tidak percaya mas Anies adalah penganut syiah.
Selain dari garis keturunannya, yaitu alm. Abdullah Baswedan, tokoh BPUPKI pada awal era kemerdekaan yang mempelopori dan mengajak warga keturunan arab untuk mennganut azas IUS SOLI, yaitu azas "DI MANA SAYA LAHIR, DI SITULAH TANAH AIRKU", juga merupakan tokoh Masyumi yang bermadzab sunni juga.
Namun ada hal teknis lainnya yang lebih penting. Hal ini adalah berdasarkan pengamatan saya atas tata cara sholat mas Anies yang SUNNI. Tidak terlihat satupun indikasi memakai tata cara sholat ala Syiah.
Contohnya saat usai takbiratulihram, Anies Baswedan mensedekapkan tangannya. Bukan melepaskan tangan sejajar samping kanan kiri badan.
Kemudian posisi tahiyat akhir juga menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki kanannya. Ini pun jelas cara sholat sesuai tuntunan Rasulullah.
Untuk lebih jelasnya, perbedaaan tata cara sholat ala Syiah ada di link panduan mereka sbb:
Kurang lebih itulah tanggapan saya, untuk detail lainnya akan kita bahas pada status selanjutnya.
Salam,
Hazmi Srondol