“Ada apa, Pak?” tanya istrikuagak keheranan melihatku memotret pagar rumah.
“Nggak ada apa-apa, buk. Cuman motret brosur aja” jawabku.
“Emang kenapa brosure nya? Agak yang aneh?”
“Bukan aneh, kaget aja, buk?”
Ya memang aku agak terkaget melihat brosur iklan McD yang di cantolin di pagar rumah oleh entah siapa. Yang pasti sih biasanya dari team marketing McD yang kebetulan tak jauh dari rumahku sudah berdiri salah satu counter yang buka 24 jam. Dan menariknya. Dalam brosur iklan tersebut terdapat bonus teh botol Sosro di menu makanannya.
Hmm, Bisa jadi ini pertama kali di dunia, ayam fried chiken menggeser minuman coke sbg pendampingnya. Sedangkan biasanya, yang disebut American fast food sejati biasanya tidak jauh-jauh dari ayam goring, kentang dan minuman coke itu. Sempat terfikir McD emang semakin Indonesia, apalagi semenjak konon Sosro sudah memgambil alih kepemilikannya. Entah kepemilikannya secara local atau internasional, belum ku cek ulang.
Namun dari beberpa komen rekan di facebook dan instagram, ternyata bukan hanya di Indonesia—di Singapore juga sudah muncul burger rasa rendang ala McD. Konsep ini memang agak mengherankan, soalnya McD membawa tagline besar yang disebut ‘Deliciusly Local’.
Maklum, rasa nasionalisme muncul setiap budaya baik masakan maupun seni Indonesia diikut sertakan dalam konsep bisnis mau pun pariwisata Negara non Indonesia. Sempat terfikir, apakah McD Singapore sudah meminta ijin pemakaian kata ‘rendang’ ke masyarakat Minanag atau belum. Secara seluruh jagad tahu jika itu berasal dari ranah Minang. Indonesia.
“Tenang, pak. Pasti rasanya hancur-hancuran rendangnya” kata istriku sedikit nyinyir kesal.
Dan betul, dari komen dalah satu pelanggan McD Singapore di fans page FB nya, memang terbukti, rendang jika bukan dibuat oleh ‘tangan-tangan’ urang Minang pasti rada berantakan. Boleh di cek salah satu komen berikut :
Jeff*ry Toh IMHO... The rendang taste really bad. I tried in the McD at serangoon gardens. Yuck.
Nah, mungkin sedikit saran saya. Daripada memakai slogan deliciously local yang kurang jelas ke local-an nya. Kenapa nggak sekalian memakai tagline “Indonesian Secret” kan lebih nyengat tuh. Heheheh…
Lalu saya jadi mengira-ngira, bisa jadi kedepan McD akan mengeluarkan produk baru yg paling dan makin Indonesia. Contohnya : McD Ayam Kremes atau Ayam Penyet dengan saos diganti sambel trasi. Setuju?
Penulis,
[Hazmi Srondol]
“Nggak ada apa-apa, buk. Cuman motret brosur aja” jawabku.
“Emang kenapa brosure nya? Agak yang aneh?”
“Bukan aneh, kaget aja, buk?”
Ya memang aku agak terkaget melihat brosur iklan McD yang di cantolin di pagar rumah oleh entah siapa. Yang pasti sih biasanya dari team marketing McD yang kebetulan tak jauh dari rumahku sudah berdiri salah satu counter yang buka 24 jam. Dan menariknya. Dalam brosur iklan tersebut terdapat bonus teh botol Sosro di menu makanannya.
Hmm, Bisa jadi ini pertama kali di dunia, ayam fried chiken menggeser minuman coke sbg pendampingnya. Sedangkan biasanya, yang disebut American fast food sejati biasanya tidak jauh-jauh dari ayam goring, kentang dan minuman coke itu. Sempat terfikir McD emang semakin Indonesia, apalagi semenjak konon Sosro sudah memgambil alih kepemilikannya. Entah kepemilikannya secara local atau internasional, belum ku cek ulang.
Namun dari beberpa komen rekan di facebook dan instagram, ternyata bukan hanya di Indonesia—di Singapore juga sudah muncul burger rasa rendang ala McD. Konsep ini memang agak mengherankan, soalnya McD membawa tagline besar yang disebut ‘Deliciusly Local’.
Maklum, rasa nasionalisme muncul setiap budaya baik masakan maupun seni Indonesia diikut sertakan dalam konsep bisnis mau pun pariwisata Negara non Indonesia. Sempat terfikir, apakah McD Singapore sudah meminta ijin pemakaian kata ‘rendang’ ke masyarakat Minanag atau belum. Secara seluruh jagad tahu jika itu berasal dari ranah Minang. Indonesia.
“Tenang, pak. Pasti rasanya hancur-hancuran rendangnya” kata istriku sedikit nyinyir kesal.
Dan betul, dari komen dalah satu pelanggan McD Singapore di fans page FB nya, memang terbukti, rendang jika bukan dibuat oleh ‘tangan-tangan’ urang Minang pasti rada berantakan. Boleh di cek salah satu komen berikut :
Jeff*ry Toh IMHO... The rendang taste really bad. I tried in the McD at serangoon gardens. Yuck.
Nah, mungkin sedikit saran saya. Daripada memakai slogan deliciously local yang kurang jelas ke local-an nya. Kenapa nggak sekalian memakai tagline “Indonesian Secret” kan lebih nyengat tuh. Heheheh…
Lalu saya jadi mengira-ngira, bisa jadi kedepan McD akan mengeluarkan produk baru yg paling dan makin Indonesia. Contohnya : McD Ayam Kremes atau Ayam Penyet dengan saos diganti sambel trasi. Setuju?
Penulis,
[Hazmi Srondol]